Jakarta - Satgas Natal dan Tahun Baru 2012 mengklaim bahwa penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG berlangsung lancar dengan tingkat konsumsi relatif terkendali.

"Secara umum pasokan BBM nasional berjalan dengan aman dan lancar," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun, dikutip laman esdm.go.id, Sabtu (31/12).

Konsumsi solar bersubsidi per hari Jumat (30/12) masih berada di level 98 persen di bawah konsumsi di hari normal dengan volume konsumsi rata-rata 40.859 kiloliter (KL).  Realisasi konsumsi solar tersebut lebih rendah dibandingkan dengan estimasi awal rata-rata konsumsi pada periode yang sama, yaitu 43.299 KL atau 104,1 persen di atas rata-rata konsumsi pada hari normal, sedangkan konsumsi solar pada hari normal rata-rata mencapai 41.604 KL.

"Hal ini karena sejak Natal hingga 29 Desember, tren konsumsi memang berada di bawah estimasi, bahkan di bawah level konsumsi pada hari normal," imbuh Harun.

Konsumsi premium hingga periode yang sama rata-rata mencapai 73.414 KL atau 100,6 persen di atas konsumsi pada hari normal sebesar 72.987 KL per hari. Konsumsi premium semula diprediksi akan berada di level 101,4 persen di atas normal atau 73.977 KL per hari.

Adapun konsumsi avtur sejauh ini rata-rata mencapai 9.576 KL per hari atau 104,5 persen dari konsumsi normal. Kendati telah melampaui konsumsi normal, tingkat konsumsi avtur masih 98,7 persen terhadap estimasi awal yang mencapai 9.698 KL per hari.

Penurunan konsumsi lebih curam terjadi pada LPG PSO dan non-PSO. Konsumsi LPG selama periode 22 Desember hingga 29 Desember 2011 hanya mencapai 12.911 metrik ton (MT) atau 87,5 persen dari konsumsi normal. "Awalnya kami perkirakan tingkat konsumsi LPG rata-rata turun menjadi 14.637 MT atau 99,2 persen dari konsumsi normal. Tapi berdasarkan realisasi hingga 29 Desember hanya 87,5 persen dari konsumsi normal. Penurunan konsumsi paling tajam terjadi pada Hari Natal yang hanya 344 MT sehari," tutup Harun.

Sementara itu, stok BBM hingga 29 Desember 2011 masih aman dengan volume 3,6 juta KL. Jumlah tersebut terdiri dari 1,2 juta KL premium, 1,7 juta KL solar, 317 ribu KL minyak tanah, 91 ribu KL pertamax, 28 ribu KL pertamax plus, dan 317 ribu KL avtur. Adapun, stok elpiji pada waktu yang sama berada di level 168 ribu MT.

BACA JUGA: