-
Saatnya Bahu Membahu Mengangkat Rupiah
Jum'at, 07/09/2018 11:13 WIBProgram Reformasi Pajak Donald Trum Tekan Rupiah
Jum'at, 29/09/2017 15:00 WIBNilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS bahkan sampai menyentuh level Rp 13.500.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan kondisi tersebut terjadi akibat kondisi eksternal.
"Pergerakan nilai tukar kami ikuti, mungkin selama empat hari ini agak tertekan. Kondisi itu lebih karena eksternal. Kondisi terutama ketika Presiden Trump mendapat dukungan terkait pembahasan reformasi di bidang perpajakan," kata Agus di Gedung BI, Jumat (29/9).
Dia menjelaskan selain itu juga ada pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan menaikkan Fed Rate. "Tapi kami juga mendengar September kemarin The Fed akan menurunkan neracanya sebanyak US$ 4,5 triliun dan akan turun sebanyak US$ 10 miliar. Komunikasi dari The Fed itu cukup baik maka kami bisa antisipasi itu," ujarnya.
Menurut Agus kondisi nilai tukar rupiah yang tertekan sama dengan mata uang negara lain di kawasan regional. "Rupiah tertekan seperti mata uang negara lain di regional dan secara umum AS kondisinya membaik," jelas dia.
Agus mengatakan, negara di Eropa, Jepang, Cina juga sedang dalam kondisi yang baik. Ini sejalan dengan revisi pertumbuhan ekonomi dunia yang kemarin sudah diumumkan.
Hal tersebut juga mempengaruhi rupiah dan mata uang negara lain. "Tapi kami tegaskan BI selalu ada di pasar untuk menjaga stabilitas maka kami minta waspada, tapi secara umum kondisi ini baik," ujarnya.
Nilai tukar rupiah sempat tumbang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemarin. Dolar AS sempat menyentuh level terendah dalam 10 bulan terakhir (Desember 2016) yakni Rp 13.515.
Berdasarkan riset NH Korindo Sekuritas, Jumat (29/9), kondisi rupiah tidak terlepas dari sentimen global. Adalah rencana reformasi pajak dari Presiden AS Donald Trump sehingga membuat dolar AS menguat terhadap mata uang di banyak negara.
Seperti yang dilansir dari Reuters, pagi ini dolar AS berada di posisi Rp 13.498. Diperkirakan, tekanan rupiah akan berkurang pada hari ini, seiring dengan rilis pertumbuhan ekonomi Amerika yang sebesar 3,1% pada 2Q17, lebih tinggi dari estimasi 3,0%, akan membatasi pergerakan rupiah dan IHSG hari. (dtc/mfb)Di Balik Turunnya Rupiah dan Naiknya Harga Minyak Dunia
Senin, 12/10/2015 13:30 WIBPergerakan rupiah yang menguat tiba-tiba mengundang curiga.
Antisipasi Penguatan Semu Rupiah
Kamis, 08/10/2015 15:00 WIBMeski pemerintah optimis, banyak pakar ekonomi memprediksi penguatan rupiah ini hanyalah penguatan semu sebelum kemudian melemah kembali. Per hari ini misalnya, dolar AS menguat kembali ke angka Rp13.800.
Rupiah Terus Menukik BI Kena Tuding
Kamis, 01/10/2015 15:54 WIBAnggota Fraksi DPR RI dari partai pendukung pemerintahan pun menuding tak berajaknya kondisi ekonomi Indonesia diakibatkan kebijakan moneter BI.
BI tak Dipercaya Pasar, Cadangan Devisa Tergerus
Jum'at, 25/09/2015 15:00 WIBDia mengaku sangat khawatir cadangan devisa nasional akan habis digunakan oleh BI hanya untuk melakukan intervensi pasar, tapi tidak membuahkan hasil apapun. Rupiah pun bisa makin terpuruk.
Kepercayaan Lemah, Rupiah Payah
Sabtu, 19/09/2015 21:00 WIBSenada dengan Sandi, anggota Komisi XI DPR RI Ekky Awal Muharram mengungkapkan, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah merupakan kunci dari melemahnya nilai rupiah saat ini.
DOLAR MELANGIT, PERAJIN TAHU MENJERIT
Minggu, 06/09/2015 16:30 WIBSaat ini dia juga terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan lantaran tak sanggup membayar upah.
Paket Kebijakan Ekonomi Obat Krisis di Tahun Keras
Rabu, 02/09/2015 19:30 WIBImbas muramnya perekonomian global makin terasa. Pemerintah bertindak siap menggelontorkan berbagai paket kebijakan ekonomi, efektif?
Aksi Deregulasi Ala Jokowi
Rabu, 02/09/2015 14:00 WIBSalah satu langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini adalah melakukan pemangkasan berbagai peraturan yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kinerja Kabinet Miris, Ekonomi Kritis
Selasa, 25/08/2015 19:32 WIBKrisis ekonomi saat ini, kata dia, sudah membahayakan. PHK yang terjadi di pelbagai sektor merupakan implikasi hukum besi dari hancurnya sektor riil.
Ranjau Utang Menjerat Rupiah
Minggu, 16/08/2015 17:00 WIBDimana utang baru negara tidak mampu menutup cicilan bunga utang yang lama. Sehingga hal itu dapat menyebabkan keseimbangan uang negara menjadi defisit.
Rupiah Lampu Merah, Kabinet Baru Jangan Lengah
Rabu, 12/08/2015 14:39 WIBAlih-alih membuat kebijakan, pemerintah malah kerap saling tuding atau menyalahkan faktor eksternal terkait pelemahan rupiah ini.
Pengusaha Batubara Keluhkan Aturan Transaksi Rupiah
Rabu, 01/07/2015 12:00 WIBKebijakan pemerintah yang mewajibkan pebisnis di dalam negeri untuk menggunakan mata uang rupiah dalam setiap transaksi dikeluhkan para pengusaha barubara. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesaia (APBI) menyatakan keberatannya atas peraturan yang dibuat Bank Indonesia tersebut.
Yunani Kolaps Perekonomian Indonesia Jeblok?
Senin, 29/06/2015 13:11 WIBKondisi tersebut juga memaksa Tiongkok yang merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya. Hal ini tentu berpengaruh terhadap Indonesia sebagai mitra dagang utama Tiongkok.