-
Selama Libur Idul Adha Mobil Angkutan Barang Dilarang Beroperasi, Kecuali Kendaraan BBM dan Sembako
Kamis, 31/08/2017 15:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Selama libur panjang Hari Raya Idul Adha Tahun 2017/1438 H, yakni tanggal 31 Agustus-3 September, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melarang kendaraan angkutan barang melintasi jalan tol dan jalan nasional. Langkah itu dilakukan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama musim mudik dan liburan Idul Adha.
Jenis kendaaraan umum yang dilarang melintas didua jenis jalan itu diantaranya kendaraan bahan bangunan, kereta tempelan atau kereta gandengan, serta kendaraan kontainer, dan kendaraan pengangkut barang dengan sumbu tiga atau lebih.
"Sesuai Surat Edaran Dirjen Perhubungan Darat Tahun 2017, pembatasan kendaraan angkutan barang mulai berlaku pada tanggal 31 Agustus 2017 pukul 12.00 WIB sampai dengan 1 September 2017 pukul 12.00 WIB dan tanggal 3 September 2017 pukul 06.00 sampai dengan 23.59 WIB," ujar Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hengki Angkasawan, di Jakarta, Senin (28/8), seperti dikutip setkab.go.id.
Ruas jalan yang dikenakan larangan ini diantaranya ruas jalan tol Jakarta-Cikampek-Brebes Timur, ruas jalan tol Jakarta-Purbaleunyi, ruas jalan tol Merak-Jakarta, ruas jalan tol Prof. Soediyatmo, jalan nasional Gilimanuk-Denpasar, dan jalan nasional Surabaya-Jombang-Kertosono-Madiun-Surakarta.
Namun, larangan beroperasinya kendaraan barang itu dikecualikan atau tidak berlaku untuk kendaraan tertenti, seperti kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas (BBG), ternak, bahan pokok (beras, gula pasir, terigu, minyak goreng, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, kedelai, daging sapi, daging ayam, ikan segar, dan telur), pupuk. susu murni, barang antaran pos dan barang (bahan Baku) ekspor/impor dari kawasan industri atau sebaliknya ke pelabuhan ekspor/impor. Kendaraan pengangkut barang-barang tersebut masih diperbolehkan beroperasi selama tanggal tersebut.
Hengki menambahkan, bahwa pengaturan arus lalu lintas dilakukan dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas, di antaranya pengendalian lalu lintas pada persimpangan, pengendalian lalu lintas pada ruas jalan dan pemasangan rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas serta alat pengendali dan pengaman pengguna jalan sementara.
" Namun apabila terjadi gangguan arus lalu lintas dan angkutan jalan, maka para Kepala Dinas Perhubungan sesuai lokasi masing-masing perlu segera mengambil langkah-langkah antisipasi dan proaktif berkoordinasi dengan aparat pemerintah yaitu Ditjen Perhubungan Darat dan Polri,” jelas Hengki. (rm)Saat Berkabut Tebal Heli Basarnas Tabrak Tebing
Minggu, 02/07/2017 20:08 WIBHelikopter Basarnas diduga tabrak tebing di Gunung Butak, Temanggung. Ada dua orang diduga menjadi korban dari insiden kecelakaan tersebut. Namun belum ada informasi resmi mengenai berapa jumlah orang yang berada di helikopter itu.
"Kondisi kabut tebal dan posisi heli di tebing," ujar Kanit Laka Lantas, Polres Temanggung, Ipda Supriyono, Minggu (2/7).
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PKSBA) Kemensos Adhy Karyono menjelaskan kondisi helikopter rusak parah. Kecelakaan tersebut terjadi di atas Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Perbukitan Gunung Butak. Adhi juga mengatakan, BPBD Temanggung dan relawan juga sudah menuju ke lokasi kecelakaan.
Dia menambahkan, saat ini masyarakat masih menunggu pihak berwajib untuk mengevakuasi korban. "Masyarakat belum berani mengevakuasi korban, menunggu pihak yang berwenang," ucapnya. "Tim BPBD Temanggung dan relawan sudah merapat ke TKP," ujarnya. (dtc/mfb)Jasa Marga Buka 31 Gardu Tol di Cikarang Utama
Minggu, 02/07/2017 18:30 WIBSelama arus mudik dan arus balik Lebaran 2017, gerbang tol Cikarang Utama cenderung tidak ada kepadatan yang membuat macet parah. Dirut Jasa Marga Desi Arryani mengungkap beberapa kebijakan yang dilakukan selama arus mudik dan arus balik.
Menurut Desi, selama arus mudik dan arus balik kendaraan panjang antrian di gerbang tol Cikarang Utama tidak pernah lebih dari 20 kendaraan. Hal tersebut tidak lepas dari kebijakannya yang mengoperasikan 31 gardu tol.
"Lancar. Selama arus mudik dan arus balik kita operasikan 31 gardu, sementara tahun lalu 24 gardu," kata Desi di gerbang tol Cikarang Utama, Jawa Barat, Minggu (2/7).
Desi menyebut 31 gardu yang dioperasikan pada lebaran tahun ini bisa menampung 12 ribu kendaraan. Sementara, jalan tol Jakarta-Cikampek saja hanya mampu menampung sekitar 9 ribu kendaraan.
"Ini kapasitas jauh lebih banyak dari seluruh kendaraan dijajarkan," sebutnya.
Selain itu, pihak Jasa Marga juga bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk melakukan contraflow. Tidak tanggung-tanggung, mereka sempat melakukan contraflow sepanjang 20 KM untuk mengurai kemacetan di Cipali. Hal tersebut juga dilakukan untuk menanggulangi masalah penumpukan kendaraan di rest area.
"Untuk arus balik, contraflow kritis jam 2 siang sampai jam 4 sore di Cipali, antrean panjang. Di pintu tol Cikampek kita blok untuk semua arus Jakarta. Hasilnya 2,5 jam cair (kembali lancar)," papar Desi.
"Sampai sekarang di Cikarut (Cikarang Utama) nggak ada masalah. Yang masalah di rest area," tutupnya.
Sementara, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang juga hadir di lokasi menyebut dia mengapresiasi semua stakeholder yang sudah berusaha menjaga kenyamanan mudik dan arus balik. Ke depan, dia ingin ada rekomendasi yang lebih konkret dan evaluasi agar perjalanan mudik yang melalui darat lebih aman dan nyaman. (dtc/mfb)
Tiga Pola Antisipasi Macet Arus Balik
Sabtu, 01/07/2017 21:00 WIBKementerian Perhubungan memakai tiga pola dalam mengantisipasi kepadatan di arus balik Lebaran 2017. Pola ini diterapkan karena waktu libur Lebaran masyarakat yang agak panjang.
"Jadi ada tiga pola, pertama segera ke Jakarta bahkan pada H+3, kemudian mereka pulang memaksimalkan liburan kantor dan pulang Jumat hari ini dan besok, ketiga, kemudian pemudik yang bawa anak-anak bisa balik hari minggu sampai 13," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Sabtu (1/7).
Dengan adanya 3 pola tersebut ada manajemen waktu yang lebih baik sehingga tidak ada penumpukan arus balik di waktu tertentu. Ke depannya harus ada jeda waktu yang diatur dan dikolaborasikan untuk mengidentifikasi tingkah laku pemudik.
"Untuk menilai kesiapan operator dan pemudik itu yang paling serius. Kalau operator yang paling serius itu bus dan sepeda motor. Kalau ruang waktu, akan direkomendasikan waktu panjang supaya mudik maupun balik bisa diatur dalam beberapa waktu. Untuk space, tahun depan selesai Cipali sampai Surabaya," kata Budi.
Ia mengakui ada masalah baru dengan selesainya jalan Tol dari Cipali hingga Surabaya. Masalah tersebut berkaitan dengan kepadatan dan potensi ekonomi kota-kota yang dilewati disepanjang jalur mudik.
"Ada beberapa kota yang harus ditekankan Brebes dengan telurnya, Pekalongan dengan batiknya tetap memiliki nilai-nilai tambah. Karena kota-kota seperti ini maka kota-kota yang dijalani jalan tol akan mati. Kita sudah berdiskusi dengan Pak Basuki dan setuju, kita akan membuat rest area yang tematik yang bisa menyelesaikan masalah-masalahh lain,"jelasnya.
"Sekarang ada satu life style jalan itu tidak perlu cepat dan berhenti, saya rasa ini life style yang panjang. Pas hari H banyak yang menyebabkan kemacetan karena santai, istirahat di rest area, tidak ada target, bahkan di badan jalan juga mereka istirahat dan ini harus di indentifikasi dan bisa kita direncanakan sesuai itu," katanya.
Sementara itu kondisi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengarah ke Jakarta mulai padat. Petugas sudah memberlakukan sistem satu arah pada KM 126-83 namun kendaraan masih terlihat padat menjelang rest area di KM 102.
Polisi membuat jalur masuk contraflow untuk kendaraan. Terdapat beberapa jalur masuk menuju contraflow di jalan tol tersebut. Sebelumnya, volume kendaraan semakin meningkat menjelang akhir libur Lebaran 2017. Petugas memberlakukan sistem satu arah di Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang mengarah ke Jakarta. (dtc/mfb)Tol Darurat Gringsing-Brebes Dibuka Pagi Ini untuk Arus Balik
Kamis, 29/06/2017 09:30 WIBTol darurat Gringsing-Brebes yang sempat ditutup setelah dibuka untuk arus mudik Lebaran sejak 19 juni sudah dibuka pagi ini ."Tol sudah dibuka sejak pukul 06.30 WIB," ujar Humas Jasa Marga Cabang Tol Batang-Semarang Iwan Arbianto, Kamis (29/6).
Pantauan CCTV per pukul 07.44 WIB, belum terlihat lonjakan kendaraan memasuki tol darurat. Arus lalu lintas di sekitar lokasi terpantau lancar.
Pengendara diimbau memacu kecepatan tidak melebihi 40 km/jam. Saat ini juga sudah disediakan rest area di KM 409, 402, 391, dan 381.
"Kecepatan disarankan 40 km/ jam dan di siapkan 4 tempat istirahat yaitu KM 409, 402, 391, dan 381," kata Iwan.
Sementara itu, untuk jadwal penutupan tol darurat di hari ini masih situasional. "Untuk pemberlakuannya itu situasional dan semua yang menetapkan dari kepolisian," jelas Iwan.
Jalan tol darurat Gringsing-Batang memiliki panjang 36 km. Jika pada arus mudik, jalan tol darurat Brebes-Gringsing diberlakukan satu arah menuju timur, maka saat arus balik, jalan tol darurat akan dibuka satu arah menuju barat. (dtc/mfb)Macet Total Garut-Bandung via Kadungora Hingga Pusat Kota Garut
Rabu, 28/06/2017 23:15 WIBArus kendaraan di jalur mudik selatan Jabar terus mengalami kepadatan. Kendaraan dari arah Garut menuju Bandung via Kadungora-Leles diam puluhan kilometer.
Disepanjang jalur Kadungora-Leles, kendaraan khususnya roda empat tidak bisa bergerak. Arus lalu lintas mengalami kemacetan mulai dari kawasan Mapolres Garut, Kecamatan Karangpawitan.
Kemacetan tersebut terjadi akibat membludaknya volume kendaraan yang hendak meninggalkan wilayah Garut melalui jalur Kadungora-Leles. Selain itu, banyak pula kendaraan yang merangsek masuk ke jalur utama dari jalan-jalan tikus di sepanjang jalur Kadungora-Leles.
Para pengendara khususnya yang menggunakan kendaraan bermotor dari arah Garut menuju Bandung terus berusaha saling mendahului, akibatnya jalur dari arah berlawanan menyempit.
Kendaraan didominasi oleh para pemudik dan wisatawan dari arah Tasik yang mengambil rute via Salawu-Cilawu. Sementara itu, proses one way yang sedang di usahakan pihak kepolisian untuk mengurai kemacetan terhambat oleh adanya rel kereta api.
"Kita tunggu dulu jadwal kereta api yang melintas untuk bisa melaksanakan one way," kata Kapospam Ops Ramadniya wilayah Tarogong, Kompol Hermansyah di Jalan Otista Garut, Rabu (28/6). (dtc/mfb)Prioritaskan Arus Balik Brexit Ditutup
Rabu, 28/06/2017 22:10 WIBKendaraan dari arah Jakarta semuanya dikeluarkan melalui pintu tol Brebes barat sejak Rabu (28/6/2017) malam pukul 20.00 WIB . Pintu tol Brebes timur (Brexit) sementara ditutup dan dikhususkan hanya untuk kendaraan arus balik yang menuju Jakarta atau ke arah barat.
"Kalau tidak ditutup akan terjadi persilangan antara kendaraan dari arah timur dengan kendaraan dari arah sebaliknya," ujar Kasat Lantas AKP Arfan Zulkan Sipayung.
Penutupan Brexit ini hanya untuk kendaraan dari arah barat yang akan ke timur. Mereka semua dikeluarkan melalui Brebes barat. Dengan rekayasa ini, tidak terjadi pertemuan kendaraan di pertigaan tol Brexit.
"Ini sifatnya tentatif dan hanya kondisi darurat. Kalau situasi normal akan dikembalikan seperti biasa," jelasnya.
Sejak ditutup pukul 20.00 WIB lalu-lintas dari arah barat di jalur pantura terpantau padat. Sementara dari arah timur, volume kendaraan pemudik yang akan balik ke Jakarta meningkat sehingga diberlakukan contra flow atau pola 3:1 sepanjang 6 km sejak di perempatan Maya Kota Tegal sampai ke pertigaan Brexit. (dtc/mfb)Himbauan Polisi Bus Jangan Lewat Jalan Maribaya Bandung
Selasa, 27/06/2017 21:35 WIBKendaraan besar seperti bus tidak disarankan melalui Jalan Raya Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Selain membahayakan juga bisa mengganggu arus lalu lintas di jalur tersebut.
Kanit Lantas Polsek Lembang AKP Asep Ratman menuturkan kondisi Jalan Raya Maribaya sempit, sehingga sulit dilalui kendaraan besar. "Kondisi jalan kurang maksimal. Karena dulu kelas jalan itu kelas jalan desa, sekarang berubah status menjadi jalan provinsi," kata Asep, Selasa (26/6).
Menurutnya kondisi jalan yang sempit dan ada tanjakan cukup curam, tidak disarankan untuk kendaraan besar. Sebelumnya, dua bus dilaporkan terperosok ke dalam parit di Jalan Raya Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (27/6). Akibatnya, jalur tempat wisata tersebut macet.
Kecelakaan pertama terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Sedangkan kecelakaan kedua sekitar pukul 19.15 WIB. "Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," sebutnya.
Diduga penyebab kecelakaan adalah pengemudi tidak bisa mengendalikan kemudi di jalan sempit yang jalurnya licin karena diguyur hujan. "Terus mungkin karena tidak kuat nanjak, akhirnya mundur terperosok ke parit," ujarnya.
Kondisi arus lalu lintas masih sangat padat karena masih terhalang oleh bus yang terperosok ke parit. Evakuasi bus yang terperosok terjadi pada pukul 19.15 WIB. (dtc/mfb)Keterangan Bank Mandiri Soal Transaksi ATM Bermasalah Pekan Lalu
Senin, 26/06/2017 20:42 WIBLonjakan transaksi yang tinggi saat hari Raya Idul Fitri menyebabkan layanan tarik tunai maupun transaksi debit Bank Mandiri sempat terganggu pada Kamis malam (22/6). Gangguan ini membuat nasabah kehilangan saldo saat transaksi, tapi saat bersamaan pembayaran atau transaksi gagal dilakukan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, hal itu terjadi karena lonjakan transaksi yang biasanya ada 20-30 juta transaksi saat waktu puncak (peak) tahun lalu, tapi pada Kamis malam itu mencapai 50 juta transaksi.
"Average harian kita itu hanya 12-15 juta per hari. Kalau lagi Lebaran 20-30 juta. Kemarin hari Kamis itu, extra ordinary hampir 45 juta transaksi, bahkan hampir 50 juta transaksi pada akhir hari," kata Kartika saat ditemui di Rumah Dinas Menko Perekonomian, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin (26/6/2017).
Adapun 50 juta transaksi penarikan dan pembayaran dilakukan dalam waktu yang cukup dekat. Apalagi, keesokan harinya, Jumat (23/6/2017), cuti bersama Lebaran.
"Karena banyak gaji dan THR, kemudian banyak pembayar-pembayar karena orang-orang banyak pembayaran di hari terakhir kan sehingga ada kendala di back office," ungkapnya.
Saat ini Mandiri sedang menyelesaikan proses transaksi tersebut, termasuk untuk transaksi antar bank.
"Itu semua back office udah kita kredit semua. Kemudian untuk transaksi EDC sudah kita settle semua dan transaksi antar bank sudah kita settle semua juga. Yang EDC sekarang memang lagi proses. Tapi kalau yang untuk transaksi tunai dan yang antar bank semua sudah selesai. Jadi kita mengutamakan sebelum selesai Lebaran yang terdebet sudah balik lagi semua," pungkasnya. (dtc/mfb)Polisi Berlakukan Contraflow Brebes Arah Tegal
Minggu, 25/06/2017 20:43 WIBKemacetan Lebaran hari ini terjadi di Brebes Timur Exit (Brexit) karena ditutupnya jalan tol darurat Brebes-Gringsing. Untuk mengurai kemacetan, polisi memberlakukan contraflow sepanjang 4 km.
"Iya, tadi sempat macet di Brexit, sekarang sudah agak mencair semenjak dilakukan contraflow," ujar Kasatlantas Brebes AKP Arfan Zulkan Sipayung, Minggu (25/6).
Arfan mengatakan contraflow diberlakukan sejak Brexit sampai Terminal Tegal Kota. Lalin di lokasi didominasi kendaraan pelat B. "Kecepatan rata-rata 20-40 km/jam," ucapnya.
Arfan tidak tahu mengapa kendaraan pelat B masih mendominasi lalu lintas di Brebes. Menurutnya, musim mudik seharusnya sudah lewat.
Dia menambahkan, jalan tol darurat tidak bisa dibuka hari ini karena ada sejumlah perbaikan. "Tol darurat memang ditutup sejak kemarin karena ada sejumlah perbaikan," ucapnya. (dtc/mfb)1 Syawal Momentum Menyatukan Bangsa
Sabtu, 24/06/2017 19:24 WIBKetua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma´ruf Amin, meminta Idul Fitri tahun ini sebagai momen umat Muslim untuk bersatu. Dia juga meminta umat Muslim untuk tetap meningkatkan ketakwaan selepas Ramadan.
"Sebagai warga bangsa marilah 1 Syawal jadikan momentum menyatukan kembali sebagai bangsa. Kemarin terjadi hal merenggangkan, maka jadikanlah momentum 1 Syawal menjadikan bangsa ini utuh, bersatu jangan sampai bercerai-berai," ujar Ma´ruf Amin usai sidang isbat pengumuman 1 Syawal, di Kantor Kemenang, Jl MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (24/6).
Ma´aruf mengatakan, bangsa Indonesia harus bersatu demi mewujudkan cita-cita bangsa. Dia meminta masyarakat jangan tercerai-berai. "Bersatu saja sulit mewujudkan cita-cita bangsa, apalagi kalau tidak bersatu," ucapnya.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bertenggang rasa dan saling menolong dan saling membantu umat Islam satu sama lain, saling menopang seperti bangunan. (dtc/mfb)Pengguna Tiket Palsu Akan Diturunkan
Jum'at, 23/06/2017 21:35 WIBAngkutan kereta api sampai saat ini masih menjadi primadona moda angkutan pilihan pemudik. PT KAI mengantisipasi adanya penggunaan tiket palsu yang dijual pihak tak bertanggungjawab.
"Kasus penipuan tiket, jelas kami antisipasi. Petugas di lapangan sudah melakukan upaya pengawasan," kata Humas PT KAI Agus Komarudin saat ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (23/6).
Agus mengatakan penjual tiket palsu selalu mencari celah agar bisa mengelabui penumpang. Agus meyakinkan tiket palsu tetap bisa terdeteksi petugas, walaupun penumpang sudah naik di dalam kereta.
"Tapi tetap saat dicek manifesnya tidak akan muncul sehingga mereka terindikasi sebagai tiket palsu dan kami akan turunkan," ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager Humas DAOP 1 Suprapto menjelaskan penumpang yang telah membeli tiket bisa mengecek keaslian tiket melalui Akses KAI. Di aplikasi itu penumpang bisa melihat detail tiket dengan memasukkan kode booking, sehingga apabila tiket tersebut palsu, atau dipesan melalui calo tiket, tiket tidak bisa digunakan dan akan hangus.
"Jadi gini, kalau pembooking tidak datang kan hangus karena itu tidak bisa kembali ke sistem. Kalau tak bisa dibatalkan tidak bisa dipakai penumpang lain. Dianggap hangus," tutur Suprapto. (dtc/mfb)Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama Lebaran Selama Lima Hari
Kamis, 15/06/2017 16:10 WIB
JAKARTA,GRESNEWS.COM - Pemerintah secara resmi menetapkan tanggal 23, 27,28,29, dan 30 Juni sebagai cuti bersama Lebaran 2017. Keputusan tersebut telah ditandatangani Presiden Joko Widodo lewat Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2017 tentang Cuti Bersama Tahun 2017 pada tanggal 15 Juni 2017.
Disebutkan dalam keputusan itu, penentuan cuti bersama itu atas pertimbangan dalam rangka mewujudkan efisiensi dan efektivitas hari kerja serta memberikan pedoman bagi Instansi Pemerintah dalam melaksanakan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah tahun 2017.
Selain penentuan lima hari sebagai cuti bersama hari lebaran, dalam kepres itu juga mencantumkan tanggal 26 Desember 2017 (Selasa) sebagai cuti bersama untuk Hari Raya Natal.
"Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah dan Hari Raya Natal tersebut tidak mengurangi hak cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil," kutip setkab.go.id, Kamis (15/6).
Diberitakan sebelumnya, Polri mengusulkan ke pemerintah agar 23 Juni jadi cuti bersama. Penambahan cuti bersama itu diharapkan dapat mengurai kemacetan.
"23 Juni memang udah cuti, 23 Juni kan hari Jumat, sudah cuti nasional, pergeseran," kata Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa di sela meninjau tol fungsional di jalur Surabaya-Solo, Rabu (14/6).
"Ya untuk mengurai (kemacetan), jadi masyarakat ada alternatif hari apa jalannya," sambungnya.
Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) disebutkan, bahwa cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1438H ditetapkan pada 27, 28, 29, dan 30 Juni 2017.
Namun belakangan muncul kabar mengenai penambahan cuti bersama pada 23 Juni 2017 melalui surat yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) kepada Sekretaris Kementerian PAN-RB, yang menyebutkan adanya kesepakatan untuk menambah satu libur bersama, yaitu pada 23 Juni 2017. Penambahan cuti itu pun telah ditegaskan Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman bahwa pengesahan penambahan cuti lebaran itu telah diatur dalam Keputusan Presiden. (dtc/rm)Baru 60 Persen Bus Angkutan Lebaran Lakukan Uji Kelayakan
Minggu, 11/06/2017 19:00 WIB
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan baru sekitar 60 persen bus yang telah melakukan ramp check (uji kelayakan) operasional menjelang kegiatan mudik lebaran 2017. Untuk itu ia menyerukan kendaraan angkutan mudik untuk melakukan uji kelayakan.
"Bus tingkat kepatuhannya belum maksimal. Masih sekitar 60 persen. Padahal safety (keselamatan) adalah kriteria utama melakukan upaya agar tidak terjadinya kecelakaan di jalan," ujar Budi usai rapat tertutup dalam kunjungannya ke Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (11/6).
Budi mengakui dibanding dengan angkutan lebaran lainnya, kepatuhan bus untuk melakukan ramp check (uji kelayakan) dinilai masih rendah.
"Bagi yang belum dapat stiker, segeralah lakukan ramp check. Kita masih punya waktu dua minggu. Ini penting karena ada beberapa bus yang mengkhawatirkan, jangan sampai kejadian (kecelakaan)," tegas Budi.
Budi menegaskan akan melakukan penindakan tegas terhadap, bus yang tidak melakukan ramp check. Ia mengatakan telah meminta kepada Kapolri dan jajarannya agar melarang bus tanpa stiker beroperasi di jalan.
"Bus yang tanpa stiker dilarang menggunakan fasilitas umum. Saya juga mengimbau masyarakat juga jeli untuk memilih bus yang sudah ada stikernya," ujarnya.
Budi menjelaskan bahwa soal faktor umur bus tidak jadi masalah, yang terpenting bus layak pakai dan memenuhi berbagai syarat yang telah ditetapkan.
"Kita tidak peduli umur, asal terawat, semua (persyaratan) dan layak digunakan. Seperti spion, rem, klakson dan sebagainya itu harus ada, " ujarnya.
Untuk itu ia tegaskan agar bus melakukan ramp check. Ia menyatakan akan menghentikan bus yang saat operasional kalau tidak ada stiker. "Kita minta maaf, penumpang akan kita turunkan. Karena kalau tidak di ramp check itu akibatnya bisa fatal," tegas Budi. (dtc/rm)TIPIKOR KOTOR
Minggu, 19/07/2015 13:00 WIBSimbol kotornya penegakan hukum?