-
Anggota DPR Pertanyakan Nasib Kasus Hermansyah
Kamis, 12/10/2017 08:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - kelanjutan kasus penganiayaan ahli IT Hermansyah dipertanyaka anggota Komisi III DPR Daeng Muhammad. Dia mengatakan, pemberkasan kasus ini kejaksaan tak kunjung selesai, sehingga juga dipertanyakan oleh masyarakat.
"Mereka (masyarakat) mempertanyakan proses pemberkasan tersangka pakar IT Hermansyah karena ini jadi preseden ke depan. Jangan sampai ada pakar yang bersaksi di pengadilan," tegas Daeng saat rapat kerja antara Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/10), seperti dikutip dpr.go.id.
Politisi F-PAN ini mengaku mendapat aspirasi dari masyarakat, bahwa masyarakat melihat terdapat ketidakjelasan dalam kasus ini. Menurut Daeng, Jaksa Agung harus memberi penjelasan dan ketuntasan.
"Pertanyaan publik ke saya kemarin kaitan pemberkasan tersangka, masyarakat seolah-olah melihat kok kasus tak berlanjut dan pemberkasan tak selesai. Saya butuh penjelasan dari Jaksa Agung," tandas politisi asal dapil Jawa Barat itu.
Menanggapi hal itu, Prasetyo langsung memerintahkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Noor Rachmad untuk menjelaskan. Jampidum Noor Rachmad mengatakan, berkas masih dikembalikan ke penyidik di kepolisian lantaran kurang lengkapnya unsur pidana dari kasus tersebut. "Berkas ini dalam proses pra penuntutan dikembalikan ke penyidik. Karena pemenuhan unsur belum terpenuhi," katanya.
Diketahui, berkas perkara penganiaya saksi ahli IT Hermansyah dengan tersangka Laurens Paliyama dan 4 rekannya dinyatakan belum lengkap oleh jaksa Kejati DKI. Berkas tersebut telah dikembalikan ke polisi.
"Setelah dilakukan penelitian kelengkapan formil maupun materiil ternyata hasil penyidikan belum lengkap, maka untuk itu pihak Kejati DKI Jakarta telah mengembalikan berkas perkara dimaksud ke pihak penyidik Polda Metro Jaya," kata Kasipenkum Kejati DKI Jakarta Nirwan Nawawi, beberapa waktu yang lalu. (mag)Pembacok Ahli IT ITB Hermansyah Ditangkap
Rabu, 12/07/2017 13:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Dua pelaku pembacokan terhadap ahli IT dari ITB Hermansyah, yang pernah mengatakan chat antara Habib Rizieq dan Firza adalah palsu, berhasil ditangkap tim gabungan Tim Jaguar Polresta Depok, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur. Keduanya ditangkap di di Jl Raya Sawangan, Kota Depok pada Rabu (12/7) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Jadi kita tangkap tersangka pelaku penganiayaan (pasal) 170 atas nama korban Hermansyah di tol jam 01.00 pada tanggal 9 Juli," ujar Wakapolresta Depok AKBP Faizal Ramadhani kepada wartawan di Mapolresta Depok, Jl Margonda Raya, Kota Depok, Rabu (12/7).
Kedua pelaku yakni Laurens Paliyama (31) dan Edwin Hitipeuw (37). Penangkapan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Depok Kombes Pol Herry Heryawan dan Wakapolres AKBP Faizal. Ketua Tim Jaguar Iptu Winam Agus juga ikut memimpin anggotanya dalam penyergapan tersebut.
Polisi berhasil menangkap pelaku setelah memeriksa rekaman CCTV Jasa Marga yang ada di Tol Jagorawi, di sekitar lokasi kejadian. Dari rekaman CCTV tersebut, kedua pelaku dapat diidentifikasi. Polisi langsung bergerak melakukan pengejaran. Hingga pada Rabu (12/7) dini hari, polisi mendapatkan informasi kedua pelaku tengah mengarah ke Depok.
"Kita dapat informasi bahwa tersangka ini dari Bandung akan pulang ke rumahnya di daerah Sawangan, dan kita sudah menunggu mobil yang kita identifikasi ini lewat, kita sergap di TKP tadi," jelasnya.
Penyergapan ini sempat mengagetkan warga sekitar. Sejumlah pengguna jalan berhenti dan menonton penyergapan itu. Kedua pelaku saat itu menggunakan mobil Toyota Fortuner. Mereka kemudian diminta untuk tidak bergerak dan tiarap oleh tim Jaguar yang menyergapnya. "Tiarap...tiarap!" perintah tim Jaguar.
Herry yang turut dalam penyergapan itu, meminta masyarakat untuk tenang. Sementara kedua pelaku dibawa oleh tim Jaguar ke Mapolresta Depok. "Sudah, tidak ada apa-apa. Silakan jalan lagi," ujar Herry.
Hermansyah dibacok oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Minggu (9/7) dini hari lalu di Tol Jagorawi KM 6, Jakarta Timur. Saat itu, dia bersama istrinya menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih, dari suatu tempat, hendak pulang menuju rumahnya di Depok.
Tiba-tiba kendaraannya dipepet oleh para pelaku. Hermansyah kemudian turun, lalu pelaku menyerangnya dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan korban mengalami luka bacokan di sekujur tubuhnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan, para pelaku diketahui sebagai ´mata elang´ alias debt collector. "Profesinya (pelaku) sebagai debt collector," ujar Sapta.
Sapta mengatakan, kedua pelaku tertangkap setelah polisi melakukan sketsa wajah. Iriana (WN Uzbekistan), istri korban, memberikan gambaran tiga pelaku yang diingatnya yang kemudian dibuat sketsa wajahnya oleh pelukis wajah.
"Dari keterangan saksi, kita lakukan sketsa wajah pelaku dan kemudian kita sebar (sketsa) ke masyarakat, kemudian kita mendapatkan informasi mengenai identitas pelaku," ujarnya.
Ia menambahkan, total pelaku diduga berjumlah lima orang. Tiga pelaku lainnya saat ini masih dikejar polisi. "Sementara pelakunya diduga lima orang, sisanya tiga lagi masih dikejar," tandasnya.
Iriana, istri ahli IT Hermansyah yang diperlihatkan wajah dua pelaku pembacokan yang ditangkap polisi membenarkan para pelaku itu yang membacok suaminya. Iriana mendatangi Mapolresta Depok setelah mendapat kabar pelaku pembacokan suaminya ditangkap polisi.
"Istrinya tadi kami perlihatkan wajah kedua pelakunya, apakah benar itu pelakunya. Yang bersangkutan membenarkan bahwa memang mereka lah pelakunya," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok, AKBP Teguh Nugroho, kepada wartawan di Mapolresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Rabu (12/7).
Teguh mengatakan, Laurens adalah pelaku yang melakukan pembacokan, sementara Edwin adalah orang yang semula cekcok dan senggolan dengan mobil korban. "Istri korban membenarkan bahwa Laurens adalah pelaku yang membacok suaminya," imbuhnya.
Dari kedua pelaku terungkap, motif pembacokan itu dipicu masalah serempetan mobil di jalan tol. Edwin saat itu sendirian dan mengemudikan mobil Honda City. Sementara itu temannya, Laurens, bersama dua teman lainnya menumpang mobil Toyota Yaris.
Wakapolresta Depok AKBP Faizal Ramadhani mengungkap, peristiwa itu diawali oleh serempetan mobil korban dengan mobil Honda City yang dikemudikan oleh pelaku Edwin Hitipeuw.
"Dari kronologi seperti yang disampaikan kemarin, bahwa kendaraannya ini serempetan dengan kendaraan korban," ujar Faizal kepada wartawan di Mapolresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Rabu (12/7).
Dari rekaman CCTV, mobil Toyota Avanza warna putih yang dikemudikan oleh Hermansyah mengejar mobil Honda City setelah terjadi insiden serempetan. "Kemudian mobil korban ini memalang mobil tersangka, dan kemudian tersangka dan korban ini turun dan kemudian ada satu mobil lagi datang kemudian turun (Toyota Yaris), yang merupakan mobil kawan tersangka dan dialah (Laurens) pelaku utamanya," jelasnya.
Faizal mengatakan, motif tersebut masih keterangan sementara. Polisi masih akan mendalami lagi keterangan kedua pelaku. "Sementara sedang kita dalami mudah-mudahan dengan tertangkapnya ini semuanya akan jelas dan clear," tandasnya. (dtc/mag)
Mengubah Sudut Pandang Atas Kekerasan Seksual
Kamis, 09/07/2015 09:00 WIBMemandang kekerasan seksual sebagai tindakan asusila, kata Mariana, menimbulkan pembungkaman terhadap perempuan sehingga perempuan sulit melaporkan kejadian yang menimpanya.
Desakan Pembubaran Densus Dijawab Aksi Tambora
Jum'at, 15/03/2013 21:10 WIBPolisi menangkap dan menembak mati para pelaku perampokan toko emas di Jakarta Barat. Mereka diduga terkait jaringan teroris Aceh. Isu terorisme pun kembali ke permukaan, di tengah maraknya desakan pembubaran Tim Densus 88. Sekadar pengalihan isu?
Banyak Rampok, Polisi-Masyarakat Harus Bersatu
Jum'at, 08/02/2013 11:02 WIB"Jadi kunci pengamanan adalah antisipasi dan kerja sama, serta komunikasi yang baik antara aparat keamanan yang berpatroli, pengawasan di lapangan, dan masyarakat."
Sindikat Penculik Bayi Terorganisir dengan Rapi
Rabu, 06/02/2013 12:51 WIB"Sindikat melakukan perekrutan seperti menjadi pekerjaan bukan karena balas dendam. Karena sindikat, kepolisian kesulitan untuk mengungkap dan menangkap sindikat mafia, penculikan, dan penjualan bayi tersebut."
Kantor KPUD Mamberamo, Papua Dibakar
Rabu, 30/01/2013 12:50 WIB"Kantor dalam keadaan kosong. Kapolres dan tim sudah meluncur ke sana. Lokasi dari Wamena ke tempat lokasi jika ditempuh dengan pesawat sekitar 45 menit. Letaknya di gunung dan sangat tergantung cuaca."
Majelis Hakim Didesak Tolak Eksepsi Diego Michiels
Selasa, 15/01/2013 16:01 WIBKetua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Nawawi Pomolango, menyatakan sidang akan dilanjutkan 17 Januari dengan agenda putusan sela.
Polisi Kantongi Ciri Pelaku Peledakan ATM Mandiri di Makassar
Selasa, 15/01/2013 15:31 WIB"Usia atau wajahnya belum diketahui karena saat masuk areal ATM menggunakan helm. Satu orang masuk (ATM), dan ada satu orang menunggu menggunakan motor."
Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ringkus Pencuri Avtur
Senin, 14/01/2013 21:30 WIB"Pada saat pesawat sudah selesai diperbaiki, avtur akan dimasukan kembali ke tangki pesawat. Ternyata bahan bakar pesawat berkurang banyak."
Motif Peledakan ATM di Makassar Masih Gelap
Senin, 14/01/2013 14:59 WIB"Dua orang saksi, dimintai keterangan, sedangkan untuk meneliti, masih menunggu dari labfor, yang tengah memeriksa pengumpulan pecahan benda-benda yang ditemukan di TKP."
Pilot Batavia Air Divonis Penjara 1 Tahun 6 Bulan
Jum'at, 11/01/2013 21:00 WIBPilot maskapai Batavia Air itu dinyatakan terbukti telah merugikan nenek Tri dengan mempergunakan sertifikat tanah dan rumah 380 meter persegi milik korban, yang berasal dari warisan orang tuanya berlokasi di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk meraup keuntungan.
Polri dan TNI Kejar Pelaku Penembakan di Papua
Jum'at, 11/01/2013 16:50 WIBPelaku penembakan orang tidak dikenal memiliki ciri-ciri dengan tinggi tubuh 160 centimeter.
Pengadilan Kasus Pemerkosaan di India Dikritik
Rabu, 09/01/2013 00:00 WIB"Terjadi kesalahan sistemik dalam kasus ini. Pengadilan harus adil dan transparan. Dengan begitu, fakta yang benar hadir."
Pemprov DKI Akan Pasang CCTV di Daerah Rawan Kejahatan
Selasa, 08/01/2013 17:01 WIB"Harus ada CCTV yang baik. Nanti akan dipasang CCTV antipeluru di semua tempat, di lampu merah jalan, di gedung, serta tempat-tempat yang sekiranya rawan tindak-tindak kriminal. Biar tidak ada lagi kejadian seperti perampokan dan lain-lain. Secepatnya kita harus pasang di semua tempat."