JAKARTA - Asosiasi Driver Online (ADO) menyatakan penunjukan Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Jabatan Nadiem di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga tak akan memberi banyak pengaruh pada para pengemudi/mitra.

Ketua Umum ADO Wiwit Sudarsono berharap dengan ditunjuk dan diangkatnya Nadiem dapat memperbaiki dunia pendidikan. "Semoga bisa lebih baik," kata Wiwit kepada Gresnews.com, Kamis (24/10).

ADO, lanjut Wiwit, menghargai komunitas driver online yang menolak Nadiem sebagai menteri. "Itu adalah hak mereka," kata Wiwit.

Sebelumnya diberitakan oleh berbagai media, Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengajak driver ojek online melakukan demonstrasi besar-besaran jika Jokowi menjadikan Nadiem sebagai menteri.

Aksi ini bisa digelar kapan saja, sebelum atau pun sesudah pengumuman menteri. Setidaknya ada dua alasan para driver menolak Nadiem sebagai menteri. Pertama, kendati Nadiem sudah melepas jabatan di Gojek, ia masih tercatat sebagai pemilik bisnis. Artinya, Nadiem menikmati hasil dari Gojek.

Alasan kedua, Nadiem sendiri besar karena mitra-mitranya. Padahal, mitra ini belum sejahtera karena pendapatan seperti bonus yang terpotong. Selama ini Gojek terus berkembang dan hasilnya dinikmati oleh korporasi. Di sisi lain, para driver merasa sulit karena pendapatannya tergerus. (G-2)

BACA JUGA: