JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot tiga jenderal dari Markas Polda Riau, Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Papua yang daerah tugasnya sedang bermasalah. Sebagaimana diketahui, di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan, di Sultra terjadi penembakan mahasiswa sekaligus demonstran yang menyebabkan dua korban tewas, dan di Papua terjadi kerusuhan bernuansa suku, agama, ras, antargolongan; dan teror kelompok bersenjata.

Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Nazar El Mahfuzi menegaskan karena adanya korban jiwa dalam aksi demontrasi dari para mahasiswa maka aksi solidaritas akan semakin meluas. "Apa lagi kalau tidak ada pertanggungjawaban kepolisian," kata Nazar kepada Gresnews.com, Sabtu (28/9).

Nazar berpendapat aksi demonstrasi tidak bisa diredam, kecuali ada mediasi tuntutan politik, seperti dalam penanganan demonstran tidak boleh menggunakan senjata tajam dan jika ada yang membawa senjata langsung ditangkap. Pemerintah, dalam hal ini Presiden, harus mencopot Kapolri dan memberi sanksi kepada aparat penegak hukum yang melakukan penembakan. "Terakhir, bentuk tim gabungan investigasi dalam penanganan demonstran," tandasnya.

Korban aksi demonstrasi para mahasiswa yang menuntut penolakan revisi UU KPK dan RUU lainnya terus bertambah. Dua korban tewas dalam aksi demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Mereka merupakan mahasiswa dari Universitas Haluoleo Kendari, Randy (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19).

Randy yang menjadi mahasiswa Fakultas Perikanan semester 7 itu meninggal dunia usai terlibat bentrok antara mahasiswa dengan polisi di gedung DPRD Sultra. Terdapat luka di dada korban, namun belum dapat dipastikan mengenai penyebab luka. Sementara Yusuf Kardawi mengalami kritis setelah kepalanya dihantam oleh aparat.

Sementara satu korban lain adalah Bagus Putra Mahendra (15) siswa SMA Al Juhad Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Menurut keterangan polisi, Bagus tewas karena kecelakaan lalu lintas ketika mengikuti aksi di depan Gedung DPR RI akibat tertabrak kontainer, Rabu (25/9). Polisi membantah bahwa siswa tersebut tewas saat dikejar aparat. (G-2)

 

 

BACA JUGA: