JAKARTA - Sejak didirikan pada 2010 hingga 2017, Inisiatif Bersama yang tergabung dalam Climate and Land Use Alliance (CLUA)—berbasis di Amerika Serikat—mengucurkan setidaknya US$11,3 juta (setara Rp161,2 miliar kurs saat ini) untuk melakukan program advokasi sawit di Indonesia. Dana itu mengucur ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat (Ormas), hingga Konsultan Komunikasi/Media.

CLUA disokong oleh donor utama: ClimateWorks Foundation, Ford Foundation, David and Lucile Packard Foundation, Gordon and Betty Moore Foundation, Margaret A. Cargill Foundation, dan Good Energies Foundation.

Gresnews.com, Selasa (3/9), menyortir data Grants and Contracts List Indonesia Initiative dari CLUA untuk periode 2010-2017 berdasarkan lembaga penerima yang menjalankan program berkaitan dengan kelapa sawit. Jenis program yang dimaksud antara lain seperti mendorong kebijakan sawit berkelanjutan, transparansi pendanaan sektor sawit, zero-deforestasi perusahaan sawit, penguatan perkebunan sawit rakyat, transformasi rantai pemasok perusahaan sawit, pengurangan emisi gas di sektor sawit, legalitas perusahaan sawit, resolusi konflik perusahaan sawit dengan masyarakat, dan sebagainya.

Dana advokasi bersumber terutama dari lembaga donor seperti ClimateWorks, Packard, dan Ford. Uniknya, jumlah terbesar justru diterima Redstone Strategy—perusahaan konsultan strategis berbasis di California, Amerika Serikat—sebesar US$998.745 (Rp14 miliar). Disusul InterMatrix Communication sebesar US$981.018 (Rp13,9 miliar).

PT InterMatrix Indonesia adalah perusahaan konsultan humas (public relation). Laman resminya menyebut Wimar Witoelar—mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur—sebagai salah satu orang kunci perusahaan yang berbasis di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan itu. Wimar adalah adik Rachmat Witoelar—Menteri Negara Lingkungan Hidup periode 21 Oktober 2004-20 Oktober 2009 atau semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Istri Rachmat adalah Andi Erna Anastasia Walinono/Erna Witoelar—mantan Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah Indonesia periode 23 Agustus 2000-9 Agustus 2001 semasa Abdurahman Wahid (Gus Dur). Erna tercatat sebagai salah satu pendiri WALHI dan Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.

InterMatrix mendapat kontrak pada Oktober 2012, April dan September 2015 dari ClimateWorks untuk pekerjaan merumuskan narasi kunci komunikasi Indonesia pada UNFCCC Conference of Parties (COP) 2015 di Paris, terutama yang berkaitan dengan hak masyarakat adat dan sawit berkelanjutan. Lalu, menyusun dan mengkoordinasikan strategi komunikasi yang mendukung sawit berkelanjutan dan membuat One Map Policy. Pada 2012, perusahaan ini yang menyusun dan mengembangkan strategi kampanye media massa untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya ekspansi perusahaan sawit. 

 

(G-1)

BACA JUGA: