JAKARTA - Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, menyayangkan kecilnya alokasi anggaran untuk pengendalian banjir yang bersumber dari APBD Jakarta 2012 yang hanya Rp584,6 miliar.

Menurutnya, hal itu diakibatkan karena ada yang salah dalam mengelola anggaran, atau ada kejanggalan dalam pengadaan atau lelang barang dan jasa. "Pemegang kebijakan Jakarta mendapat banjir anggaran, warga hanya dapat banjir air," ujar Uchok yang dihubungi, Kamis (24/1).

Dia kemudian mencontohkan beberapa cara pemerintah DKI Jakarta dalam mengalokasikan anggaran untuk pengadaan barang dan jasa dalam mengendalikan banjir.

Pada 2012, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta mengadakan lelang tentang pemeliharaan dan operasional infrastruktur pengendalian dan pembersihaan sampah saluran/kali dengan program multiyears tahun 2012 -2013, dan dengan harga perkiraan sementara (HPS) sebesar Rp66.443.523.000. Pemenang lelang ini adalah PT Nugraha Adi Taruna dengan harga penawaran sebesar Rp63.311.105.901, sementara ada perusahaan lain yang lebih rasional dan menawarkan biaya sebesar Rp56.352.475.000.

Uchok menambahkan, DPUmum melelang pergantian dan pengadaan pompa untuk pengendalian banjir di Provinsi DKI Jakarta dengan HPS sebesar Rp7.880.400.000. Lelang ini dimenangkan oleh PT Wira Bayu Pratama dengan penawaran sebesar Rp7.565.184.000, sementara ada dua perusahaan lain yang menawarkan lebih murah dengan biaya sebesar Rp5.087.500.000 dan Rp7.170.900.000.

Masih pada 2012, kata dia, Suku Dinas PU Tata Air Kota Administarsi Jakarta Barat mengadakan lelang pelebaran sungai dari waduk Bojong ke kali Mookervaart dengan nilai HPS sebesar Rp1.037.049.000. Pemenang lelang ini adalah PT Dasar Kreasi Dinamika dengan nilai penawaran sebesar Rp834.944.700, sementara ada dua perusahaan lain yang manawarkan biaya sebesar Rp733.480.000 dan Rp776.160.000.

Selanjutnya, Suku Dinas PU Tata Air Kota Administrasi Jakarta Barat mengadakan lelang normalisasi saluran lingkungaan di Kelurahan Rawa buaya, Jakarta Barat, dengan nilai HPS sebesar Rp1.892.484.061. Pemenang lelang ini adalah PT Ramanda Citra Persada dengan nilai penawaran sebesar Rp1.481.525.956, sementara ada empat perusahaan lain yang menawar dengan lebih murah.

Terakhir, Uchok menjelaskan, pada 2012, DPU Provinsi DKI Jakarta, melelang Pengendalian Banjir Pembangunan Sheetpille Tanggul kali karang, dengan nilai Harga HPS sebesar Rp16.857.443.000. Pemenang lelang ini adalah PT Riska Jaya Bakti dengan harga penawaran sebesar Rp13.750.071.000, dan ada juga perusahaan lain yang menawarkan dengan lebih murah.

BACA JUGA: