SEOUL - Otoritas Korea Utara (Korut) mengatakan program senjata nuklir mereka tidak lagi bisa diperdebatkan, dan mengisyaratkan kemungkinan uji coba terbaru persenjataan nuklir, untuk menjawab pengetatan sanksi yang dilakukan PBB, demikian dilansir nytimes.com, Rabu (23/1).

Ini bukanlah pertama kalinya Korut mengeluarkan pernyataan lantang di bawah kepemimpinan Kim Jong-un saat Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan memulai periode kedua kepemimpinannya dan Park Geun-hye akan dilantik menjadi Presiden Korea Selatan bulan depan.

Selama setahun ketegangan terjadi dengan Korut, Obama dan Park telah menyatakan terbuka untuk melakukan dialog dengan Korut yang mungkin mengarah pada upaya penghentian program nuklir Korut.

Sebelumnya, pada 12 Desember 2012, Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil meluncurkan roket jarak jauh pada Rabu pagi waktu setempat, tindakan yang dilakukan dengan mengabaikan peringatan PBB dan Amerika Serikat (AS). Peluncuran dilakukan tepat sehari sebelum dilangsungkannya Pemilihan Presiden di Korea Selatan.

Tindakan itu dianggap sebagai pelanggaran atas resolusi PBB dan menyebabkan adanya tambahan sanksi.

Korut telah menghabiskan puluhan tahun untuk menyempurnakan proyek roket jarak jauhnya. Ini adalah upaya kelima peluncuran jarak jauh sejak tahun 1998. Washington melihat upaya Korea Utara dalam proyek nuklir dan rudal balistik sebagai ancaman bagi keamanan dunia dan sekutu AS di Asia, yakni Jepang dan Korea Selatan.

BACA JUGA: