Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada 10 hal yang harus dilaksanakan, dikelola dan dikerjasamakan dengan baik agar industri kreatif, termasuk kerajinan Indonesia terus berkembang.

Jika sepuluh hal ini dilaksanakan, bukan mustahil kalau nilai ekspor kerajinan sekarang yang mencapai US$800 juta dapat mencapai US$ 1,5 miliar pada 2015.

"Not only to talk but to act. Mari kita perjuangkan bersama," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain sambutannya saat membuka Inacraft 2012 di Jakarta Convention Center, Rabu (25/4).

Pertama, bisnis kerajinan dalam realitasnya terus meningkat dan tentu merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi perekonomian Indonesia. Melalui industri kreatif, kontribusi untuk ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat, yang juga ikut menciptakan lapangan kerja serta pendapatan bagi pelaku usaha.

"Kalau pemerintah menjadikan industri kreatif sebagai prioritas, tentu ini menjadi alasan yang tepat," kata SBY.

Kedua, menjaga dan meningkatkan kualitas. Ketiga, urusan permodalan atau modal usaha harus mudah diakses, sehingga industri UKM bisa berkembang. Keempat, manajeman usaha yang harus dikelola dengan baik.

Kelima, promosi dan pemasaran harus dilaksanakan secara efektif. Misalnya, dengan pameran seperti yang digelar sekarang ini, dan juga penyebaran informasi melalui media.

Lembaga Kepresidenan, lanjut SBY, juga ikut mempromosikan dan memasarkan produk kerajinan Indonesia. "Pajangan-pajangan yang kami pajang itu hampir semuanya berasal dari handicraft Indonesia. Setiap peringatan 17 Agustus juga ada suvenir yang kami beli dari kerajinan Indonesia," kata SBY.

Keenam, penjualan harus sukses, barang betul-betul terjual. Ketujuh, pemberian merek dan perlindungan hak kekayaan intelektual lainnya. "Banyak yang suka produk Indonesia, maka jangan lupa mencantumkan di produknya bahwa itu produk Indonesia," ujar SBY.

Kedelapan, produk kerajianan harus ramah lingkungan. Apabila kerajinan tersebut terbuat dari kayu, maka pastikan kayu yang diperoleh itu tidak merusak lingkungan. "Mari kita bertekad menjaga lingkungan kita baik itu diawasi atau tidak. Tidak perlu khawatir industri kerajinan ini akan merusak lingkungan manakala kita menjaga dengan baik," ungkap SBY, seperti dikutip dari laman presidensby.info.

Sembilan, adanya bimbingan dan pembinaan dari Pemda setempat, Dewan Kerjainan Nasional (Dekranas) utamanya Dekranasda, BUMN dan Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajinan Indonesia (Asephi) sendiri. Yang kesepuluh, diperlukan kebijakan dan regulasi yang tepat. Dengan demikian, industri kreatif ini dapat berkembang dengan baik.

BACA JUGA: