Jakarta - Cara menetapkan sistem dan tata cara penentuan calon presiden (Capres), menjadi penentu mendapatkan elektabilitas tertinggilah yang akan diputuskan menjadi Capres Partai Golkar menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Golkar telah menerapkan paradigma demokratis menentukan Capres melalui konvensi pada 2004 dilaksanakan kembali.

”Seluruh jajaran partai hakekatnya menginginkan agar paradigma baru Golkar yang demokratis paradigma yang pernah kami cetuskan dan kami wujudkan dalam bentuk konvensi 2004 bisa dilaksanakan kembali," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung di Jakarta, Selasa (24/4).

Menurutnya, dengan cara menetapkan sistem dan tata cara penentuan capres maka pada akhirnya mereka yang meraih elaktabilitas tertinggilah yang akan diputuskan menjadi Capres dari Golkar.

Akbar menjawab secara diplomatis ketika ditanyakan apakah jika Aburizal Bakrie memaksakan kehendak, akan menimbulkan perpecahan dengan pernyataan bahwa pada intinya dalam penetapan capres PG harus melakukan secara demokratis.

"Jika keputusan dibuat dengan cara yang demokratis seperti itu (konvensi) maka semua kader Golkar harus mendukung itu dan saya yakin semua kader Golkar juga akan mendukung keputusan itu dan ini tentunya akan membuat partai menjadi solid,” ungkap Mantan Ketua Umum HMI ini lagi.

BACA JUGA: