Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) memberi jaminan kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP sederajat, nyatanya hari kedua UN di SMPN 132 sempat diwarnai kegaduhan di Jakarta, Selasa (24/4).

Soal UN yang seharusnya dibagi adalah mata pelajaran Bahasa Inggris ternyata siswa menerima Matematika. Akibatnya, UN di sekolah tersebut sempat tertunda selama 15 menit dan siswa pun sempat mengintip soal UN Matematika yang digelar Rabu (25/2).

Harsono, panitia pelaksana UN di sekolah tersebut, saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tertukarnya soal mata pelajaran yang sudah sempat dibagikan pada seluruh siswa peserta UN. Tertukarnya soal tersebut, katanya, bukanlah disengaja melainkan terjadi setelah panitia yang mengambil soal UN di sub rayon 06 di SMPN 45, Cengkareng, dalam paket tertulis soal Bahasa Inggris. Tapi ternyata setelah dibuka dan dibagikan pada siswa, di dalamnya mata pelajaran Matematika.

“Sesuai jadwal hari ini mata pelajaran yang diujikan Bahasa Inggris. Tapi ternyata dalam paket tersebut, kami mendapat soal mata pelajaran Matematika. Itu bukan kesalahan panitia sebab dalam paketnya yang tersegel jelas tertulis mata pelajaran Bahasa Inggris, tapi ternyata di dalamnya soal Matematika yang seharusnya diujikan untuk hari Rabu (25/4) besok,” ungkap Harsono, Selasa (24/4).

Situasi terkendali
Mengetahui kesalahan yang baru diketahui dari para siswa, panitia saat itu juga, kata Harsono, langsung mengumpulkan kembali seluruh soal yang sudah sempat dibagikan, dan selanjutnya mengganti soal dengan mengambilnya kembali ke sub-rayon 06 di SMPN 45, Cengkareng.

“Meski ada kesalahan tapi situasi dapat langsung kami kendalikan hingga membuat siswa tetap tenang dan tidak sempat terjadi adanya keributan,” terang Harsono.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Barat, Delly Indirayati, tidak menampik tertukarnya soal tersebut, dan kesalahan baru diketahui dari siswa yang menyadari soal yang dibagikan tidak sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang diujikan. Menurutnya kesalahan itu murni dilakukan oleh panitia yang kurang teliti ketika mengambil naskah ke sub-rayon karena salah memperhatikan kode soal yang diambil.

“Ini murni kesalahan panitia UN di sekolah tersebut yang kurang teliti memperhatikan kode soal yang diambil. Tapi situasi dapat cepat dikendalikan hingga tidak sempat terjadi keributan. Sedangkan tertundanya waktu siswa dalam melaksanakan ujian hingga 15 menit karena panitia harus mengembalikan soal ke sub-rayon untuk mengambil naskah soal yang seharusnya diujikan, yaitu soal Bahasa Inggris. Dan kami juga memberikan waktu tambahan untuk mengerjakan soal tersebut,” tegas Delly seperti dilansir beritajakarta.com.

BACA JUGA: