Jakarta - LSM Migrant Care mendesak Kementerian Luar Negeri segera merespons kasus dugaan pencurian organ tubuh yang menimpa tiga orang tenaga kerja Indonesia (TK) yang dilakukan oleh pihak rumah sakit di Malaysia.

"Kami desak pemerintah untuk mendukung penuh otopsi ulang terhadap jenazah," kata Direktur Migrant Care, Anis Hidayah usai bertemu dengan Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu, Tatang Budi Utama Razak, di Kemlu, Jakarta Pusat, Senin (23/4).

Anis menjelaskan, ada kejanggalan pada mayat ketiga TKI tersebut. Kedua mata para TKI itu dijahit. "Kalau dijahit di dada memang wajar. Tapi ini kok mata yang dijahit. Ini sangat aneh," jelas Anis.

Selain itu, Anis juga meminta Kemlu segera menunjuk pengacara untuk menangani kasus dugaan penembakan oleh aparat kepolisian terhadap ketiga TKI yang berada di Malaysia. "Untuk memastikan bahwa dia meninggal karena ditembak polisi itu harus diproses secara hukum di sana," tegas dia.

Tiga orang TKI asal Desa Pancor Kopong Pringgasela Selatan dan Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok, NTB dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa. Ketiganya diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh.

Menurut saksi yang secara langsung melihat kondisi korban di Rumah Sakit Malaysia, Hirman, kakak Abdul Kadir Jaelani, ketiga korban sudah dijahit pada kedua mata, bagian dada melintang dari dada. Ketiga korban tersebut yaitu, Herman, Abdul Kadir Jaelani dan Mad Noon.

BACA JUGA: