JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kasus dugaan korupsi pengadaan videotron di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah masih menyisakan tabir gelap tentang siapa sebenarnya pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus tersebut. Sejauh ini Kejaksaan  Tinggi DKI Jakarta yang menyidik kasus tersebut telah menetapkan tiga orang tersangka, yakni, dua pegawai Kementerian Koperasi Bachtiar Asnawi yang kini telah meninggal dan Kasiyadi yang saat ini dinyatakan menghilang, serta Hendra Saputra yang berstatus sebagai Direktur Utama PT Imaji Media, perusahaan pemenang tender pengadaan videotron.

Namun diketahui Hendra hanyalah seorang office boy dan supir perusahaan PT Rifuel yang mendadak diminta menjadi direktur utama perusahaan. Bahkan segala urusan pekerjaan dan keikutsertaannya dalam tender videotron,  Hendra mengaku tak tahu menahu. "Saya hanya dikasih surat itu dan disuruh tanda tangan untuk dijadikan direktur," ujarnya kepada Gresnews.com.  

Sementara pemilik PT Rifuel, Rievan Avrian Syarif, yang juga putra dari Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan sekaligus Ketua Harian Partai Demokrat, yang disebut-sebut mengatur semuanya, saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka. Kejaksaan hanya sempat memeriksannya sebagai saksi.

Hendra yang pendidikannya hanya sampai kelas IV Sekolah Dasar dan memiliki pengalaman kerja hanya sebagai kuli bangunan dan office boy itu mengaku hanya menjadi korban dari kasus ini. Sebab PT Imaji Media yang diduga menyalahgunakan anggaran proyek videotron dimiliki oleh Rievan.

Hendra yang ditemui Gresnews.com di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (10/4), membeberkan asal mula ditunjuknya dirinya sebagai direktur utama PT Imaji. Saksi kunci kasus korupsi videotron ini juga membeberkan bagaimana akal-akalan mantan bosnya untuk menggaet proyek bernilai Rp32 miliar di kantor Kementerian Koperasi. 

Berikut petikan wawancaranya;

Bagaimana ceritanya Anda diangkat jadi Direktur di PT Imaji Media?
Ceritanya sukup singkat, tahun 2012 saya hanya disodori dua lembar kertas yang berisi kontrak kerja sebagai direktur. Waktu itu saya hanya disuruh tanda tangan oleh pegawai di PT Rifuel yang namanya Ahmad Kamaluddin. Saya sendiri tidak tahu maksudnya. Karena sejak 2009 saya OB (office boy-red) di PT Rifuel dan kemudian diangkat menjadi supir Pak Rievan Avrian pada 2013.

Sebelum diangkat sempat diajak berunding?
Tidak ada obrolan, saya hanya dikasih surat itu dan disuruh tanda tangan untuk dijadikan direktur. Saya nurut saja karena saya sudah empat tahun bekerja di perusahaan tersebut (PT Rifuel).

Rievan pernah kontak setelah Anda jadi tersangka?
Tidak ada hubungan sama sekali sampai sekarang.

Rievan pernah negosiasi agar Anda mengakui semua perbuatanya untuk melindunginya?
Tidak ada, negosiasi apa karena Rievan berbohong kepada penyidik. Yang katanya saya pinjam Rp1,5 juta, itu tidak benar.

Anda merasa takut setelah tersangka lain meninggal di tahanan?
Ya, pasti ada khawatir. Sebab yang saya hadapi siapa dulu. Lain lagi jika dikaitkan dengan keluarga saya nanti terjadi apa-apa. Saya ada istri dan anak yang berumur 4 tahun. Makanya saya minta perlindungan, juga keluarga saya.

Apa menurut Anda meninggalnya Bachtiar wajar?
Saya tidak tahu. Tapi pagi saya sempat ngobrol sama Bachtiar. Bachtiar mengaku dadanya sakit. Bahkan dia sempat berpesan kepada saya untuk jujur, karena dia tahu saya orang jujur.

Kapan kenal dengan Bachtiar Asnawi?
Tahu wajah dan saling kenal itu di sini, tahanan. Sebelumnya tidak pernah mengenal. Kalau saya datang ke Kementerian Koperasi dan UKM, ketemu pegawai yang namanya Pak Widodo. Saya hanya disuruh tanda tangan dokumen yang isinya saya tidak tahu.

Apakah pernah ada ancaman dari pihak Rievan?
Selama ini belum ada.

Selain tiga orang yang sudah ditetapkan tersangka, siapa lagi yang menurut anda harus bertanggung jawab dalam kasus ini?
Yang paling bertanggung jawab adalah Rievan, dia yang punya perusahaan ini.

Apa benar kantor Rievan di Fatmawati sekarang pindah?
Iya sudah pindah. Sekarang pindah di basement Apartemen Senayan tempat Rievan tinggal.

Apakah selama mondar-mandir mengurus proyek di Kemenkop menteri Syarif ikut campur, atau mengarahkan?
Tidak pernah. Saya hanya berhubungan dengan Pak Widodo.

Apakah Anda pernah berhubungan dengan Menteri Syarif?
Tidak pernah

Benar Anda ingin menarik BAP?
Iya, sebab banyak yang tidak sesuai. Katanya saya mendapatkan bonus dari proyek videotron sebesar Rp19 juta itu tidak benar. Sebab waktu Ibu Sarah ngasih uangnya, dibilang ´bonus dari bos´.

Harapan Anda atas kasus ini?
Saya harap cepat tuntas, dan orang yang paling bertanggung jawab yaitu Rievan bisa diadili. Saya ingin cepat keluar dan mencari pekerjaan lagi yang halal.

Apa Anda siap mengungkap kasus ini?
Saya akan ungkap semuanya.

 

BACA JUGA: