JAKARTA, GRESNEWS.COM - Badan SAR Nasional (Basarnas) akan menghentikan proses pencarian korban AirAsia QZ8501. Sebab semakin lama, kemungkinan ditemukannya keseluruhan korban semakin minim. Peluang diketemukannya sisa korban Air Asia diperkirakan hanya 20 persen.

"Kami berencana menghentikan operasi pencarian Pesawat AirAsia QZ8501. Setelah dua kali perpanjangan pencarian, hampir tak mungkin bisa menemukan seluruh penumpang," kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Frans Henry Bambang Soelistyo dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Selasa (13/1).

Ia tak menampik bahwa rencana penutupan proses pencarian ini akan menimbulkan kekecewaan keluarga korban. Untuk itu, Basarnas akan memberi penjelasan terperinci kepada keluarga korban  atas peluang penemuan jenazah dan kemungkinan berakhirnya pencarian. Aktivitas pencarian masih bisa dilakukan namun dengan operasi harian bukan operasi gabungan seperti sekarang.

"Saya harap keluarga korban bisa memaklumi situasi ini, peluang penemuan korban hanya 20 persen," katanya.

Walaupun hingga saat ini Basarnas masih berharap masih ada sisa korban dalam jumlah besar yang terjebak di sisa badan pesawat dan dapat diketemukan. Namun, ia juga tak sepenuhnya memberi jaminan penemuan tambahan setelah 48 korban terakhir yang berhasil diangkat. Sayangnya, mereka juga tak bisa memastikan, keberadaan serpihan besar tersebut.

Melihat kondisi pencarian terakhir, dengan dua orang korban masih terikat di kursi, tapi posisinya terpisah dari badan besar pesawat, kemungkinan ditemukannya korban lagi tetap ada. "Kursi di luar bagian pesawat, kami tak bisa menduga badan pesawat itu ada atau tidak. Kalau tidak, mungkin korban masuk lumpur atau tempat lain," katanya.

Pencarian di dasar laut memang terbilang lebih sulit lantaran gelombang dibawah laut dan jarak pandang yang membatasi. Sehingga tidak mungkin manusia melihat tanpa dibantu sistem. Namun sebagai pelaksana operasi, ia masih berharap bisa menuntaskan pencarian dan menemukan seluruh penumpang korban.

"Meski sulit dan peluangnya kecil, pencarian tetap akan dilakukan oleh tim kami," ujar Bambang.

Sebelumnya Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis menjelaskan, Raker ini mengundang Menteri Perhubungan, KNKT, Basarnas, BMKG, dan pihak maskapai AirAsia untuk mendalami insiden kecelakaan maskapai penerbangan tersebut. "Komisi V akan mendalami persoalan dalam penanganan pencarian dan pertolongan evakuasi," katanya di tempat yang sama.

BACA JUGA: