JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sejak awal Januari ini Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan menambah jam pelatihan bagi Tenaga Kerja Indonesia sektor rumah tangga terutama untuk negara-negara Timur Tengah. Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengatakan TKI sektor rumah tangga ke Timur Tengah akan memperoleh pelatihan 400 jam, bukan 200 jam sebagaimana sebelumnya. "Penambahan jam pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sekaligus harga diri TKI, termasuk menguatkan aspek perlindungannya secara dini," kata Agusdin seperti dikutip situs setkab.go.id, Minggu (12/1).

Menurut Agusdin, upaya pembenahan bagi pelatihan TKI penata laksana rumah tangga ini telah diupayakan selama empat tahun melalui sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri (Sisko-TKLN), yang juga terkoneksi dengan 438 dinas kabupaten kota di seluruh Indonesia. Bahkan pada 2014 ini pula, pelayanan sistem online akan diperluas ke tingkat kecamatan dan ujicobanya akan diadakan di 50 kecamatan di kantong-kantong TKI.

Selain itu BNP2TKI juga memperluas integrasi sistem online penempatan dan perlindungan ini dengan kantor Perwakilan RI di luar negeri demi memastikan perbaikan layanan job order dan perjanjian kerja yang melibatkan TKI.

Sebelumnya saat paparan Kinerja BNP2TKI 2014 pada Selasa 7 Januari lalu, Agusdin menjelaskan BNP2TKI melakukan sejumlah pembenahan penempatan dalam tahun 2014. Untuk negara-negara di kawasan Timur Tengah, kata Agusdin, pembenahannya berupa pembatasan mitra usaha/agensi penyalur TKI dengan Pelaksana Penempatan TKI Swasta di Indonesia (1 PPTKIS 3 Mitra Usaha).

Selain itu dilakukan pula penambahan durasi jam pelatihan dari 200 jam menjadi 400 jam, penambahan materi pelatihan bahasa Inggris dan budaya negara penempatan. BNP2TKI juga memastikan instruktur (pelatih) TKI telah memiliki sertikat kompetensi. Kemudian dilakukan pula perbaikan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN), serta mengubah dan memperbaiki perjanjian kerjasama penempatan (recruitment agreement) agar menguntungkan TKI.

Di luar itu, BNP2TKI pun kini tengah merancang perbaikan gaji TKI. Gaji TKI PLRT yang belum berpengalaman untuk negara Uni Emirat Arab (UEA) akan ditingkatkan dari 800 Dirham menjadi  1200 Dirham, Bahrain dari BD 80 menjadi BD 120, Oman dari RO 75 menjadi RO 120, Qatar dan QR 800 menjadi QR 1200. Sedangkan untuk gaji TKI PLRT perpanjangan kerja di UEA dari DH 850 menjadi DH 1500, Bahrain dari BD 85 menjadi BD 150, Oman dari RO 80 menjadi RO 150, Qatar dan QR 850 menjadi QR 1500. "Ini artinya, pemerintah terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan TKI," ujar Agusdin.

Beberapa waktu lalu, Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat mengatakan remitansi (dana yang dibawa masuk oleh pekerja migrant ke negaranya asalnya) TKI naik dari US$ 6,9 miliar di tahun 2012 menjadi US$ 7,4 miliar atau setara dengan Rp 88,6 triliun di tahun 2013. Kata Jumhur hal tersebut terjadi karena pemerintah telah menaikan gaji para TKI hingga 100%. "Ada peningkatan karena pemerintah menaikkan gaji TKI di Singapura. Kenaikannya sudah 100% sejak enam tahun terakhir," ujarnya.

BACA JUGA: