JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menyatakan akan segera membentuk posko pemantauan Tunjangan Hari Raya (THR) di daerah-daerah untuk memantau pemberian THR. Hanif mengancam akan menghukum perusahaan yang tidak memberikan THR.

"Jangan sampai tidak dilaksanakan sesuai aturan. Nanti di daerah ada posko pemantauan mengenai pelaksanaan pemberian THR," kata Hanif Dhakiri setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/6) seperti dikutip setkab.go.id.

Posko pemantau pemberian THR itu sekaligus menjadi tempat mengawasi perusahaan-perusahaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Hanif Dhakiri menegaskan, pada intinya regulasi soal THR masih tetap berdasar Peraturan Menteri Tenaga Kerja 2004.

"THR harus dibayarkan seminggu (sebelum lebaran). Regulasinya tetap begitu, seminggu sebelumnya harus dibayarkan," kata Hanif Dhakiri.

Namun Hanif meminta pemberian THR sebaiknya dilakukan dua pekan sebelum Lebaran Idul Fitri 1436 H. "Dua minggu sebelumnya ini imbauan, regulasinya tetap," kata Hanif Dhakiri.

Imbauan itu diedarkan agar bisa membantu para pekerja lancar saat mudik sehingga memiliki waktu dan dana cukup untuk mengurus keperluan dan rencana mudik. Hanif menandaskan. jumlah THR adalah sebesar satu bulan gaji.

"Kalau yang kerjanya di atas tiga bulan, kurang dari setahun ada rumusnya. Lama bulan dia bekerja dibagi 12 dikali gaji dia," tuturnya.

BACA JUGA: