JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pemerintah Indonesia mengajak pemerintah Amerika Serikat untuk meningkatkan status kerja sama bilateral di bidang ketenagakerjaan. Untuk itu Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan United States Department of Labour yang diwakili Dubes AS Robert Blake.

"Kita ingin tingkatkan kerja sama secara bilatreral antar kedua negara melalui  kerjasama melalui nota kesepahaman bidang ketenagakerjaan," kata Hanif Dhakiri Dhakiri dalam siaran pers yang diterima Gresnews.com, Selasa (23/12).

Hanif mengatakan, hal-hal terkait kerja sama ini yang harus dibangun antara lain mencakup pengakuan kompetensi tenaga kerja Indonesia di Amerika dan kesempatan kerja yang lebih luas bagi Indonesian skill and praffesional workers untuk bekerja ke Amerika. Selain itu, kata Hanif, pihaknya meminta agar adanya "equal wages for equal jobs" atau kesetaraan dalam upah dan pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di  perusahaan amerika.  

Selain itu, pemerintah RI juga menuntut adanya peningkatan kesadaran perusahaan-perusahaan Amerika di Indonesia tetap dapat menerapkan sehingga budaya K3 dapat diimplementasi dengan baik di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Hanif pun meminta bantuan Amerika dalam kerjasama multilateral bersama-negara-negara anggota ILO untuk memerangi praktek pekerja migran ilegal dan praktik trafficking (perdagangan manusia).

"Kita ingatkan Amerika agar bersama-sama memerangi Trafficking in Persons (TIPs), untuk mendukung penghapusan perdagangan orang  karena perlu adanya keseimbangan dalam penanganan perdagangan orang antara negara pengirim dan negara penerima," kata Hanif.

Dia mengatakan, selama ini hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia telah terjalin balk selama ini, dengan semakin meningkatnya hubungan perdagangan dan investasi melalui berbagai forum internasional seperti APEC dan G-20.

"Namun hubungan secara bilateral di kerjasama bilateral di bidang ketenagakerjaan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Amerika Serikat sampai saat ini belum ada. Kerjasama untuk dibidang ini sering berlangsung di bawah payung kerjasama multilateral, khususnya ILO," kata Hanif.

Oleh karena itu, kata Hanif, pihaknya mengajak pemerintah untuk melakukan pembicaraan khusus di bidang ketenagakerjaan dengan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat. Pada kesempatan ini Hanif pun menyampaikan penghargaan atas dukungan Amerika Serikat yang selama ini telah memiliki peran besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan  kesempatan kerja yang ada di Indonesia.

"Kami berharap investasi yang telah ada sekiranya dapat ditingkatkan sehingga penciptaan lapangan kerja menjadi semakin luas dan sekaligus memberikan transfer kemampuan (skill) yang sangat berguna bagi tenaga kerja Indonesia di berbagai bidang," kata Hanif.

BACA JUGA: