JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah mencanangkan tekan untuk memulai pembangunan dari desa. Untuk itu, pemerintah menggulirkan dana desa yang diharapkan akan mampu menggerakkan perekonomian pedesaan. Menteri Desa Pembangunan Dearah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjoyo meyakini, dana desa yang digulirkan pemerintah pusat itu, mampu memberi efek positif untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di pedesaan.

Eko menyebutkan, karena alasan pertumbuhan itu maka sektor pembangunan desa bisa berkembang. Menurut Eko, desa memiliki potensi untuk berkembang sesuai dengan karakteristiknya desanya sendiri. "Dana desa terbukti banyak membantu pertumbuhan ekonomi desa. Lebih kurang 50.000 Km, saluran irigasi, PAUD," kata Eko Putro Sandjoyo kepada wartawan di Gedung Patra Jasa, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/3).

Eko menegaskan, pemerintah sangat serius dengan misi pembangunan desa melalui dana desa meskipun banyaknya kekhawatiran terhadap penyaluran dana desa. Hal itu terlihat dari meningkatnya dana yang digelontorkan terhadap desa di seluruh Indonesia.

Tahun 2015 pemerintah menggelontorkan dana desa sebesar Rp20,8 triliun dengan realisasi mencapai 80 persen. Untuk 2016 dana itu meningkat menjadi Rp48,9 triliun dan tahun 2017 meningkat lagi menjadi Rp60 triliun.

Terkait dengan kekhawatirkan penyelewengan dana desa, Eko memastikan secara teknis semakin membaik. Pasalnya, pemerintah telah menggandeng beberapa kementerian dan lembaga untuk turut memantau proses penyaluran dan kegiatan administratif dana desa. Dengan begitu, dia meyakini realisasi dana desa akan semaki membaik untuk tahun 2017 ini.

Apalagi, presiden Jokowi juga telah menginstruksikan sembilan Kementerian dan Lembaga untuk membantu pembangunan di pedesaan. Dia menargetkan 2017 realisasi dana desa akan semakin lebih baik dengan bantuan lembaga dan bantuan lainnya.

"Tahun ini harus lebih baik karena telah dibantu oleh BPKP soal pelaporannya. Selain itu juga Kominfo juga akan memastikan jaringan internet terpasang diseluruh desa," kata Eko.

PERLU SINERGI - Sementara itu, Endang Srikarti Handayani anggota komisi VI dari fraksi Golkar yang membidangi bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga melihat potensi desa yang besar untuk dikembangkan. Endang --panggilan akrab politisi Golkar-- itu menilai, desa memiliki peluang berkembang dengan dana desa yang digenjot pemerintah pusat untuk membantu UMKM di pedesaan.

Menurut Koordinator Koordinator Bidang I Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) itu, melalui dana desa di desa ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menurutnya bisa menggerakkan ekonomi di pedesaan. Kalau dimaksimalkan bisa membantu petani di desa untuk mendistribusi hasil pertanian melalui BUMDes.

"Tergantung desanya sendiri menyesuaikan diri. Bisa kerjasama dengan petani untuk mengakomodir hasil pertaniannya," ucap Endang ditempat yang sama.

Lebih jauh Endang mengungkapkan, ini merupakan langkah pemerintah untuk menggerakkan ekonomi pedesaan yang selama ini masih belum optimalkan dilakukan. "Ini upaya untuk menyulam ekonomi. Ini dari rakyat untuk rakyat dengan cara menyulam ekonomi kreatif dalam desa," pungkas Endang Srikarti.

Ia mengimbau agar seluruh desa di Tanah Air mengembangkan BUMDes-nya masing-masing. BUMDes ini, lanjut politisi Golkar tersebut, bisa bekerja sama dengan para petani setempat untuk mengakomodir hasil-hasil pertanian. Dengan begitu, semua warga desa saling mengisi dan memakmurkan.

Untuk lebih meningkatkan ekonomi, desa juga bisa disulap menjadi desa wisata. Rumah-rumah tinggal dibuat menjadi hotel atau penginap yang bisa mengundang wisatawan masuk desa. Pendapatan masyarakat desa juga kelak terus meningkat.

Endang yang berasal dari dapil Jateng V ini, juga menyerukan agar desa-desa unggulan di seluruh Indonesia bisa disosialisasikan sebagai contoh keamjuan bagi desa-desa lainnya.

 

BACA JUGA: