Pemulangan 707 TKI asal Malaysia Segera Dilakukan
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri memimpin rapat koordinasi pemulangan 707 orang Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB) dari Malaysia. Sebanyak 707 TKI itu merupakan bagian dari 1.428 TKI yang saat ini berada di 16 depot tahanan imigrasi Malaysia. "Malam ini kita melakukan rapat koordinasi untuk membahas teknis pemulangan TKI dari Malaysia sampai ke daerah asal," kata Hanif dalam siaran pers yang diterima Gresnews.com, Selasa (23/12).
Rapat koordinasi ini dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Selain itu dihadiri juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid, Kabareskrim Polri Komjen Suhardi Alius serta perwakilan dari Bappenas, TNI AU dan Kementerian Dalam Negeri.
Hanif mengatakan rencananya pemulangan akan dilakukan menggunakan 5 armada pesawat Hercules dari TNI AU dalam dua gelombang yakni tanggal Selasa (23/12) dan Rabu (24/12) dari bandara Subang, Kuala Lumpur ke bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Yang bisa cepat dipulangkan adalah yang memiliki masalah administratif saja. Sedangkan bagi yang memiliki masalah hukum harus menunggu kasusnya selesai dulu dan harus menyelesaikan verifikasi administratif selanjutnya," kata Hanif.
Sementara untuk sisanya yang belum bisa dipulangkan segera, belum bisa dipastikan kapan dapat dipulangkan. Selain permasalahan administrasi, Para TKI yang belum bisa dipulangkan itu terlibat permasalahan hukum baik menjadi tersangka atau menjadi saksi dalam kasus hukum.
"Mereka kan berada di penjara imigrasi, setelah dilakukan verifikasi administrasi, ada diantara mereka yang memiliki masalah. Ini tidak bisa langsung dipulangkan, harus diselesaikan dulu masalahnya," kata Hanif.
Penyebab TKI ilegal itu ditahan pihak imigrasi Malaysia antara lain karena tidak memiliki permit atau izin kerja resmi, melebihi batas tinggal, melanggar aturan dokumen dan pemalsuan dokumen.
Sebelumnya, Menaker Hanif melaksanakan kunjungan kerja selama 3 Hari ke Malaysia pada Kamis-Sabtu (18- 20 Desember) lalu. Kunjungan kerja ini bertujuan membahas upaya-upaya mempercepat proses pemulangan TKI Ilegal di Malaysia.
Selama di Malaysia Hanif melakukan pertemuan dengan 2 Menteri Malaysia yang mengurusi pekerja migran yaitu Menteri Dalam Negeri Malaysia Dato Seri DR Ahmad Zahid Hamidi dan Menteri Sumber Manusia Malaysia Daro Seri Richard Riot Anak Jaem. Menaker Hanif pun melakukan kunjungan ke depot tahanan imigresen Semenyih untuk menemui para TKI yang akan dipulangkan/ deportasi.
Menurut Hanif, pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia telah menyepakati untuk bekerja sama mempercepat proses pemulangan TKI ilegal yang ditahan di depot-depot tahanan imigrasi tersebut.
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi menambahkan setelah dilakukan verifikasi terhadap 1.428 TKI ilegal yang berada di 16 lokasi depot tahanan imigrasi Malaysia, hanya 707 orang yang bisa dipulangkan segera.
"Hingga beberapa menit lalu, teman-teman di Kuala Lumpur masih melakukan verifikasi. Malam ini daftar lengkapnya baru akan dikirim dari Kuala Lumpur ke RI," ujar Menlu.
- Rp7,6 Miliar Gaji Pekerja Indonesia di Arab Saudi Dikemplang Majikan
- DPR Sahkan UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
- DPR Temukan Pengiriman TKI Ilegal Masih Marak
- Pemda Harus Dilibatkan dalam Perlindungan Buruh Migran
- Indonesia Punya Posisi Tawar Kuat Lindungi TKI
- Layani TKI Pemerintah Bangun Layanan Satu Pintu (LTSP) di Sambas
- Lagi, Terjadi Kasus Penganiayaan TKI di Arab Saudi