JAKARTA, GRESNEWS.COM - Potensi perikanan yang sangat besar yang dimiliki Indonesia seharusnya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan. "Harus ada langkah-langkah meningkatkan kemampuan nelayan agar lebih baik," kata Ketua Komisi IV DPR Edhi Prabowo, seperti dikutip dpr.go.id, Jumat (17/4).

Dalam kesempatan berdiskusi di acara lokakarya bertajuk ´Ikan Melimpah, Nelayan Susah, IQ rendah: Membangun Perikanan Yang Berkeadilan Bagi Nelayan dan Pembudidaya Ikan untuk Kecerdasan Bangsa Indonesia´ itu, Edhi mengatakan, besarnya potensi ekonomis perikanan nasional juga dihadapkan pada tantangan permasalahan yang krusial seperti lambatnya pertumbuhan sarana dan prasarana perikanan.

Terdapat juga masalah lain seperti lemahnya penguasaan teknologi, kesulitan akses permodalan dan keuangan, perlindungan sosial, hingga ancaman kerusakan dan pencemaran lingkungan. "Kondisi dan tantangan ini harus mampu dijawab pemerintah melalui kebijakan yang tepat sehingga mendorong terwujudnya pengelolaan perikanan yang maju, mandiri, dan berkelanjutan," ungkapnya.

Dia meyakini perikanan Indonesia akan tetap bertahan, dan mampu mengatasi tantangan ke depan. Perikanan Indonesia diharapkan tetap mampu bersaing di tingkat regional maupun global dengan segala potensi yang dimiliki.

Kebijakan perikanan mendatang harus menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk memperkuat perekonomian. "Dengan pengembangan sektor perikanan diharapkan akan mampu mendukung terciptanya generasi mendatang yang lebih cerdas melalui peningkatan gizi penduduk dengan pemenuhan konsumsi produksi perikanan," tegas Edhi.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Alumni IPB Bambang Hendroyono mengemukakan, potensi perikanan yang besar sebenarnya juga bisa dijadikan jalan untuk memecahkan masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Bambang mengatakan, persoalan bangsa Indonesia terkait SDM diantaranya menyangkut Intelligence Quotient (IQ) rata-rata yang termasuk paling rendah di tingkat ASEAN.

"Hal ini merupakan sebuah kenyataan yang tidak pernah terpikirkan jalan keluarnya, yang bisa berakibat fatal bagi keberlangsungan generasi masa depan Indonesia," kata Bambang.

Disinilah, kata dia, potensi perikanan yang besar diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan protein nasional untuk meningkatkan IQ rata-rata SDM Indonesia. "Salah satu yang menjadi perhatian adalah kecukupan protein," ujarnya.

Dia menekankan, kompetisi SDM jika tidak dihadapi dengan tidak hati-hati justru bisa melemahkan kita sebagai bangsa. Persoalan kualitas SDM menjadi penting untuk dicermati. "Kita membutuhkan sebuah strategi nasional yang tepat untuk bisa mengangkat IQ nasional genarasi muda di masa depan, sumber protein dapat berkontribusi bagi kemajuan nasional terutama SDM," kata Bambang menambahkan.

Sejalan dengan hal itu, Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron mendukung roadmap perikanan utamanya untuk meningkatkan IQ. "Ini sebuah karya propaganda gerakan dasar meningkatan perikanan yang akan berdampak positif pada peningkatan IQ," ujarnya.

Karena itu, kaata Herman, nasib nelayan selaku penghasil protein dari laut jelas perlu diperhatikan. Terkait peningkatkan perlindungan dan pemberdayaan nelayan sendiri, kata Herman, Komisi IV juga terus berupaya agar nelayan yang dihadapkan oleh berbagai persoalan dapat dituntaskan.

"HA-IPB memiliki roadmap peningkatan IQ yang didasarkan pada konsumsi perikanan, Komisi IV konsen pada sisi pengaturan perundangan," jelas Herman.

Komisi IV, menurutnya, memiliki prioritas pada penyusunan legislasi mengenai nelayan dan pembudidaya ikan. "Hal ini juga didasari dengan keprihatinan, karena ironis bangsa mengharapkan IQ tinggi yang dihasilkan oleh perikanan, tapi disisi lain penghasil ikan masih memprihatinkan," pungkas Herman.

BACA JUGA: