JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djamal Aziz mengatakan pembekuan PSSI menjadi bumerang bagi perkembangan sepak bola tanah air. Pasalnya, Djamal menilai banyak kerugian yang dialami negara dan berdampak buruk bagi dinamika kompetisi lokal.

"Kemarin dalam diskusi panel di UI soal pembekuan PSSI, bagaimana dengan nasib klub-klub seperti Persib dan Persipura di piala AFC? Tim inikan nantinya tidak bisa main padahal kita sudah gelontorkan dana puluhan miliar bahkan triliun untuk sepak bola kita," ungkap Djamal kepada Gresnews.com di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (20/12).

Gelontoran dana puluhan miliar itu satu bukti kedewasaan masyarakat dalam kecintaannya terhadap sepak bola Indonesia. Terkait wacana pembekuan PSSI, Djamal mensinyalir bahwa kejutan pembekuan ini tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi isu ini diboncengi oleh para pembisik atau oknum masa lalu yang pernah gagal di PSSI.

"Namun saya percaya kompentensi dan kebijakan Pak Menpora dalam menyikapi persoalan ini. Nanti ada saatnya Pak Menpora memahami alur dan kronologisnya," ungkap Djamal.

Dalam statuta federasi sepakbola dunia atau Fédération Internationale de Football Association (FIFA), lanjut Djamal, pembekuan ini pasti akan diintervensi oleh FIFA. Alasannya, dirinya meyakini, proses perjalanan kasus ini tidak akan mulus karena status PSSI juga secara resmi masih berada dalam kewenangan FIFA.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Sepakbola Tommy Welly turut merespon kompleksitas yang sedang dihadapi oleh PSSI tersebut. Tommy menyebutkan, pembekuan PSSI bukan menjadi solusi dan jawaban yang tepat dalam mengatasi permasalahan sepakbola tanah air.

Lebih lanjut, Tommy mengindikasikan akan adanya sanksi dari FIFA bila kisruh yang berkecamuk di tubuh PSSI ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah. "Kita minim gelar lantas tidak begitu saja melancarkan seruan untuk membekukan PSSI. Menurut saya, niat pembekuaan dari sebagian pihak ini tidak sungguh tidak elok," kata Tommy.

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga (menpora) Imam Nahrawi menerima petisi suporter Madura terkait pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) saat berkunjung ke Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Jumat (19/12).

Dalam petisi yang dibacakan Presiden K-Conk Mania Jimhur Saros, empat elemen suporter se Madura mendesak pemerintah melalui kemenpora membekukan dan mengambil alih PSSI di bawah kepimimpinan Johar Arifin.

"Kami mendesak agar membentuk PSSI baru tanpa ada nama rezim lama di dalam kepengurusannya. Kami juga mendesak agar PSSI membuat laporan keuangan secara transparan dan akuntable," tegas Jimhur Saros.

Imam Nahrawi yang kala itu didampingi Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir Rofii dan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Ir taufan ZS mengatakan, aspirasi yang disampaikan suporter se-Madura akan dipertimbangkan sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja PSSI.

"Kami akan pelajari terlebih dahulu statuta FIFA dan undang - undang olahraga. Bagi saya sepakbola adalah olahraga pemersatu bangsa. Ini akan menjadi bagian penting baik bagi PSSI dan pemerintah," kata pria kelahiran Kecamatan Konang, Bangkalan itu.

BACA JUGA: