JAKARTA, GRESNEWS.COM - Indonesia akhirnya membuka pintu bagi negara-negara lain untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang semakin parah. Hari ini saja, di tengah upaya gencar pemadaman kebakaran, muncul sejumlah titik panas (hotspot) baru.

Data BMGK Pekanbaru, Jumat (9/10) mengungkap ada 414 hotspot baru di Sumatera. Dari jumlah itu, sebanyak 363 titik panas ada di Sumsel. Selanjutnya titik panas ditemukan 9 di Lampung, di Bengkulu 8, di Jambi 1 , Babel 31, dan Riau ada muncul 2 titik panas. Titik-titik panas ini potensial adalah berkembang menjadi kebakaran baru. "Tingkat kepercayaan mencapai 70 persen," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Karena itu upaya pemadaman kebakaran dilakukan secara lebih intensif dan pemerintah pun menerima bantuan negara-negara sahabat untuk memadamkannya. Kementerian Luar Negeri mengatakan, ada lima negara sudah menyatakan kesiapan membantu pemadaman di Sumatera dan Kalimantan. Negara-negara itu adalah Singapura, Malaysia, China, Australia dan Rusia.

Singapura dan Malaysia misalnya, sore ini akan mengirimkan bantuan pesawat water bombing. "Hingga saat ini baru pemerintah Singapura dan Malaysia yang menyampaikan bentuk bantuan dan persiapan pengirimannya," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10).

Pesawat yang dikirimkan Singapura untuk memadamkan api adalah satu unit helikopter Chinook yang dilengkapi bumbi bucket yang mampu membawa air 5.000 liter. Singapura juga akan mengirimkan satu pesawat Hercules C-130 berisi 42 personel pemadam kebakaran dari Badan Pertahanan Sipil Singapore (SCDF), beserta kru dan peralatan.

Sementara pemerintah Malaysia sedang menyiapkan pengiriman satu pesawat Bombardier CL415 water bombing dan satu pesawat Hercules C-130 yang mengangkut kru, peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Satu helikopter kecil untuk survei dan memandu pemboman air.

"Malaysia sudah kirim permohonan flight clearance kepada Kemlu (Kementerian Luar Negeri). Rencana dikirim 9 dan 16 Oktober 2015," ujar Sutopo.

Bantuan dari Singapore dan Malaysia ini akan bergabung dengan tim Indonesia untuk memadamkan api dan asap di Sumatera Selatan. Saat ini pemerintah Indonesia sudah menempatkan kekuatan 5 helikopter water bombing yaitu MI-171, 2 unit MI-8, Bell-214 dan Bolkow.

Ada juga 2 pesawat Air Tractor water bombing dan 1 Casa 212 dan akan ditambah helicopter water bombing dari BNPB. "Selain itu juga dikerahkan 3.694 personel tim gabungan dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Manggala Agni dan lainnya. TNI dan Polri akan menambah kekuatan untuk operasi di darat," kata Sutopo.

Sutopo mengatakan koordinasi untuk mengatur bantuan internasional untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan terus dilakukan.

FOKUS DI SUMATERA SELATAN - Presiden Joko Widodo mengatakan bantuan dari negara-negara sahabat itu akan dikonsentrasikan untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

"Karena memang dari hasil checking kita, titik api terbanyak itu memang masih di Sumsel," kata Presiden Jokowi saat meninjau Posko Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kuok, Desa Lereng Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jumat (9/10) seperti dikutip setkab.go.id.

Upaya pemadaman, menurut Presiden Jokowi, akan dilakukan dengan melakukan waterbombing dengan kapasitas air 12.000-15.000 liter. Ini lebih besar dari kapasitas pesawat yang ada yang hanya memiliki kapasitas angkut 500-4300 liter.

Jokowi berharap bantuan negara-negara tersebut akan mempercepat penanganan kebakaran hutan terutama di lahan gambut yang berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa. "Sangat berbeda sekali," papar Presiden Jokowi.

Hari ini, Rombongan Presiden Jokowi sendiri sudah bergerak menempuh jalur darat dari kota Bukttinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menuju ke Riau, Jumat (9/10), untuk memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.

Sementara itu, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, terbukanya tangan pemerintah untuk menerima bantuan dari negara lain untuk menangani kebakaran hutan dan lahan adalah agar mereka tahu seperti apa sulitnya.

"Bagus itu supaya Singapura, Malaysia mengerti bahwa bagaimana sulitnya kan. Supaya dia memahami juga lapangan, jangan lihat dari jauh. Sejak dulu kan gitu saya katakan," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (9/10).

JK membantah pemerintah tidak maksimal memadamkan titik api yang berimbas pada kabut asap di berbagai daerah. Pemerintah menegaskan selalu bekerja keras. "Namanya bencana alam, kalau lamban saya kira usaha pemerintah sudah cukup besar," ucapnya.

"Berapa pesawat dikerahkan, berapa tentara dikerahkan, berapa dana dihabiskan. Memang tidak mudah memadamkannya di dalam musim kemarau ini. Tapi usaha keras pemerintah jalan kan," terangnya.

Pemerintah sejauh ini telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk melakukan water bombing dan hujan buatan. Selain itu, pemerintah juga sudah mengerahkan 22.146 personel dikerahkan di 6 provinsi.

Khusus untuk Sumatera Selatan yang merupakan pusat hotspot terbanyak, pemerintah secara khusus mengerahkan 5 unit helikopter, 2 unit Air Tractor water bombing, 1 unit pesawat Casa untuk hujan buatan dan 3.694 personel gabungan TNI, Polri, dan lainnya.

Terkait bantuan asing yang akan masuk, Kepala Pusdatin BNPB Sutopo mengatakan, komando pemadaman tetap berada di tangan Indonesia. "Komando tetap ditangan pemerintah Indonesia. Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin," ujarnya.

LAYANAN KESEHATAN - Selain upaya pemadaman, pemerintah juga menyiagakan layanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena dampak kabut asap. Seperti diketahui, dari data BNPB sudah ada ratusan ribu warga di Sumatera dan Kalimantan yang menderita gangguan pernafasan akibat bencana kabut asap.

Atas dasar itulah, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menginstruksikan kepala daerah yang wilayahnya terpapar asap untuk bekerja maksimal membantu warga. Salah satunya menyediakan layanan kesehatan 24 jam untuk mereka yang terganggu kesehatannya akibat asap.

"Kepada Gubernur, Walikota, Bupati di daerah yang kena musibah asap, ini saya minta siagakan puskesmas 24 jam, rumah sakit-rumah sakit pemerintah, rumah sakit rujukan termasuk rumah sakit swasta, harus siap menerima 24 jam warga masyarakat yang menderita karena asap," ucap Tjahjo seperti dikutip setkab.go.id.

Mendagri meminta kepada seluruh jajaran pemerintahan daerah mulai dari kepala desa, kelurahan, kota, hingga kabupaten, menjemput bola datangi warga. "Kalau kena rangkaian bencana asap, bawa ke puskesmas, ke rumah sakit. Mudah-mudahan dibantu gratis karena negara harus hadir," ujar Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, pemerintah masih terus berupaya untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan termasuk menghilangkan asap yang mengepung banyak daerah. TNI, Polri, BNPB, Satpol PP, relawan dan masyarakat hingga hari ini masih berjibaku dengan api.

Kebakaran itu kata Tjahjo, tidak semata-mata karena faktor alam, tapi ada sekelompok orang yang sengaja membakar. Karenanya, dia meminta gubernur, bupati, walikota menindak tegas kelompok orang tersebut, dengan koordinasi dengan departemen kehutanan dan lingkungan hidup.

"Kalau ada perusahaan perkebunan yang suruh warga membakar lahan, harus ditindak tegas, diblacklist! Kalau perlu ditutup usaha di daerah!" ujar Tjahjo dengan nada tegas.

Tak hanya itu, Tjahjo meminta kepala daerah juga membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan untuk kepentingan bisnis. Karena dampak asap sudah sangat mengganggu dan membahayakan kesehatan.

"Makanya Presiden Jokowi terus keliling bersama Panglima TNI, Kapolri, bersama-sama kepala staf TNI, kepala daerah, BNPB di semua daerah dalam upaya cermati, percepat adanya bencana nasional di daerah ini," lanjutnya.

Tjahjo juga meminta perlunya ada deteksi dini dari pemerintah daerah agar bencana asap tidak terulang di tahun yang akan datang. "Saran masyarakat sekecil apapun, pers yang mengkritik kebijakan, kita dengar dan laksanakan dengan baik," tegas Tjahjo. (dtc)

BACA JUGA: