JAKARTA, GRESNEWS.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersedia mendorong peran industri jasa keuangan di sektor ekonomi kemaritiman. Hal ini sejalan dengan strategi perubahan yang dicanangkan Presiden Jokowi untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Salah satu fokus dari langkah pemerintah tersebut yaitu strategi restorasi ekonomi maritim Indonesia. Mengawali kebiajakan itu, OJK menggelar Focus Group Disscusion (FGD) untuk menginisiasi dan memfasilitasi dukungan dalam proses pelaksanaannya kedepan.

Ketua OJK Muliaman D Hadad menilai program perubahan pemerintah ini membutuhkan kolaborasi yang sinergis antar lembaga. Menurutnya, tujuan mendasar dari kebijakan ini adalah membangun kualitas sumber daya manusia yang mandiri. "Ini merupakan akselerasi positif pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di bidang kemaritiman," kata Muliaman dalam konferensi pers di Gedung Soemitro OJK, Jakarta, Kamis (27/11).

Berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada tahun 2012 skala perikanan Indonesia merupakan yang terbesar di dunia dengan hasil produksi sekitar 65 juta ton per tahun. Namun, pihak KKP mengatakan hanya sekitar 15,2 juta ton atau 23 % saja yang bisa dimanfaatkan.

Muliaman menerangkan, dari data tersebut, sebenarnya potensi yang dimiliki Indonesia sangat luar biasa. Ia berharap agar keterlibatan OJK sebagai pengawas lembaga jasa keuangan ini dapat memfasilitasi dan mewadahi kebutuhan  di bidang kelautan dan perikanan nasional.

Lebih lanjut, Muliaman juga menjabarkan data kredit dari industri perbankan untuk sektor kemaritiman. Menurutnya, sudah mulai ada peningkatan dalam jumlah kredit perbankan di tahun 2014 ini yaitu sebesar Rp67,33 triliun atau sekitar 1,85 % dari seluruh total kredit perbankan. "Sebelumnya, posisi kredit perbankan kita di akhir tahun 2013 lalu hanya sebesar Rp61,19 triliun atau sekitar 1,78 %," tandasnya.

Sayangnya, risiko pendanaan di bidang maritim ini, kata Muliaman, juga masih tinggi. "Kredit macet juga semakin besar, apakah memang betul-betul nelayan ini untuk cari ikan atau yang lain. Tetapi kita juga melihat kemaritiman tidak hanya nelayan kecil tetapi industri besar," ujarnya.

Meski begitu, selaku ketua OJK, Muliaman mengaku optimis dengan keberlanjutan program pemerintah ini karena Ia mengaku sudah ada sebagian perusahaan yang mulai fokus pada pembiayaan bidang Kemaritiman. Selain itu, perusahaan asuransi juga telah banyak berkontribusi terhadap perlindungan atau proteksi peningkatan kelayakan para pelaku ekonomi dengan fasilitas pembiayaan dan penyaluran kredit baik dari industri perbankan maupun industri keuangan non Bank.

BACA JUGA: