JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) akan  melakukan program konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar elpiji untuk kapal-kapal nelayan. Program tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kesejakteraan nelayan, karena penggunaan gas elpiji diyakini lebih murah dari BBM.  

Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis ESDM Wiratmaja Puja, mengaku saat ini untuk program konversi BBM ke elpiji sedang gencar dilakukan pemerintah di beberapa daerah.

Menurut Wiratmaja capaian kerjanya, saat ini telah dipasang sekitar 50 unit konverter di Lombok sebagai pilot project. Rencananya, Kementerian ESDM akan memasang lagi 100 unit konverter di Lombok minggu depan. "Biayanya diperoleh dari kerjasama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pelindo III," jelas Wiratmaja dalam Sidang Pleno DEKIN di Gedung Mina Bahari I KKP, Jakarta, Kamis (27/11)..

Ia menjelaskan dengan program itu, nelayan di Lombok yang biasanya satu hari bisa menghabiskan sekitar 4 liter premium. Namun setelah ada program konversi tersebut nelayan dapat menggunakan 1 tabung elpiji untuk 4-5 hari. “Artinya nelayan irit lebih dari Rp 26 ribu. Jadi mereka sangat bahagia sekali,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pemerintah melalui Kementerian ESDM saat ini juga telah memasang beberapa unit konverter di Lembang dan di Jambi tepatnya pulau Tanjung Jabung Barat. Lebih lanjut, Ia menyebutkan bahwa sudah ada kerjasama juga dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) untuk menyusun road map untuk 5 tahun kedepan dalam mencapai target bantuan konverter kepada 600 ribu nelayan di seluruh daerah.

Pemerintah menurutnya akan terus mendorong kesejahteraan nelayan. Wiratmaja mengaku, memang nelayan di daerah terpencil selama ini dibebankan karena jarang sekali mendapat BBM dengan harga subsidi. “Rata-rata beban biaya yang harus ditanggung nelayan setiap hari sebesar Rp 10.000-15.000. Persoalan seperti ini memang membutukan bantuan nyata pemerintah,” ungkapnya.

BACA JUGA: