JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil berjanji menyelesaikan permasalahan upah buruh yang masih dikeluhkan oleh kalangan pengusaha. Menurutnya, banyak tenaga kerja yang belum mendapatkan upah yang layak. Pernyataan tersebut disampaikan Sofyan dalam pertemuan dengan pejabat Kadin di Menara Kadin, Rabu (5/11).

Sofyan mengatakan, meski pemerintah mengupayakan kesejahteraan buruh, namun permintaan penambahan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari kalangan buruh tetap dirasa akan memberatkan kalangan pengusaha. Sebelumnya, para buruh meminta penambahan komponen KHL menjadi 84 item dari sebelumnya 60 item. Beberapa memang terkesan mengada-ada seperti keperluan untuk membeli parfum, rekreasi, hingga pijat.

Karena itu, kata Sofyan, untuk menjembatani keinginan buruh dan kepentingan pengusaha, Sofyan berjanji akan menggunakan jasa konsulat internasional. "Kita (pemerintah) akan memanggil konsulat yang sudah malang-melintang di negara maju untuk mempertimbangkan masalah upah buruh," ujarnya.

Sofyan juga menjanjikan pertemuan dengan menteri tenaga kerja untuk membahas solusi terbaik mengenai permasalahan upah tenaga kerja. "Studi mendalam akan terus dilakukan dengan harapan industri tumbuh, lapangan kerja tercipta, dan tenaga kerja sejahtera," ujarnya.

Menanggapi janji tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter Hariyadi Sukamdani mengakui, saat ini masih banyak perusahaan yang menentukan upah buruh sepihak tanpa perundingan antara pemerintah, perusahaan, dan tenaga kerja.

"Upah yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan upah minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya. (Sulung Lahitani Martadinata/Gresnews.com)

BACA JUGA: