JAKARTA, GRESNEWS.COM - Setelah menyerahkan sumbangan ratusan traktor tangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para petani di Jawa Timur agar rajin ke sawah, karena Gubernur Jawa Timur sudah menyanggupi bisa memproduksi 2 juta ton gabah kering.

"Awas kalau tidak tercapai. Awas…karena kalau sudah swasembada tidak ada lagi yang namanya impor beras, gula, kedelai. Sawah kita banyak," kata Presiden Jokowi dalam dialog dengan petani di Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/1) seperti dikutip situs setkab go.id.

Diakui Presiden Jokowi, problem terbesar kita adalah masalah pupuk dan benih. Hal ini dikarenakan pengadaannya harus melalui lelang yang memerlukan waktu 45 hari sampai 2 bulan. "Kadang bisa mundur, sehingga waktu paneh benih dan pupuknya baru datang," ujar Jokowi.

Sekarang, lanjut Presiden Jokowi, pupuk dan benih tidak pakai lelang, khusus untuk petani tidak ada lelang sehingga agar sampai ke petani, karena serapannya masih 20%.

Kalau pengadaan pupuk dan benih masih terlambat, menurut Presiden Jokowi, itu berarti ada yang main-main. "Saya sudah sampaikan awas kalau bermain main dengan hal- hal yang berhubungan dengan pertanian, yang main main dengan pupuk dan benih kalau itu distributor saya katakan pada Lapolda untuk langsung diambl tuh orang," pesan Jokowi.

Jokowi menyebutkan, dalam tiga tahun Indonesia harus swasembada pangan terutama beras. Ia meminta petani bekerja keras produksi beras, karena kebutuhan beras Indonesia sangat banyak tapi produksinya kurang.

Untuk mendukung pencapaian target itu, kata Presiden Jokowi, tahun ini akan dibagi kurang lebih 61 ribu traktor dan alat-alat pertanian. Selain itu, bendungan yang sudah berapa puluh tahun Indonesia tidak bangun bendungan, di seluruh  Indonesia akan dibangun 49 Bendungan dan waduk, dan irigasi yang 52% rusak sudah mulai duperbaiki diharapkan 2-3 tahun selesai.

"Kalau irigasi bagus diairi terus dari bendungan, traktornya siap petaninya harus rajin, tapi saya yakin petani rajin rajin khususnya di Jatim dan Ngawi," ujar Jokowi.

Presiden berjanji akan kembali ke Ngawi, dan mengecek bagaimana produksi petani di Jawa Timur setelah mendapatkan bantuan 852 unit traktor dan 377 pompa air merek Kubota gratis dari pemerintah.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Sekretaris Kabinet Adi Wijayanto, dan Gubernur Jatim Soekarwo.

Kedatangan Jokowi ke Ngawi selain menyerahkan alat alat pertanian juga untuk melihat pengerukan sedimentasi di Dam Budengan, Desa Legundi. "Terakhir dilakukan pengerukan tahun 1981 atau sudah 33 tahun belum pernah dilakukan normalisasi," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga ikut mendampingi Jokowi.

Tumpukan lumpur sekitar 7.000 meter kubik di bendungan Budengan Desa Legundi Kecamatan Karangjati akhirnya dikeruk. Parahnya, sedimentasi ini sudah dibiarkan selama 33 tahun. ebelum pengerukan Bendung Bedungan hanya mampu mengairi lahan petani sebesar 744 hektar, setelah dilakukan pengerukan bendungan bedungan mampu mengairi lahan petani sebesar 1.593 hektare.

Setelah meninjau Bendungan Budengan,  yang berada di Desa Legundi,  Kecamatan Karang jati,  Kabupaten Ngawi, Presiden Jokowi menyerahankan bantuan berupa 831 unit hand tractor dan 148 unit pompa air kepada perwakilan Kelompok Tani serta menanam padi di Desa Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

BACA JUGA: