JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan akan fokus membenahi sepakbola Indonesia pasca terbitnya teguran dan sanksi FIFA. Salah satu persoalan utama yang akan dibenahi pemerintah adalah persoalan mafia bola.

Staf Khusus Kemenpora bidang Olahraga Khusen Yusuf mengatakan, sanksi yang telah dijatuhkan FIFA perlu ditanggapi dengan kepala dingin. Menurutnya, sanksi ini sekaligus sebagai momentum membenahi persepakbolaan nasional termasuk memberantas mafia bola.

"Kemenpora akan mengurangi seminimal mungkin masuknya mafia bola dalam kompetisi," kata Khusen ditemui Gresnews.com di Gedung Kemepora, Jakarta, Senin (1/6).

Khusen menegaskan, praktek mafia bola yang tercermin dalam permainan sepakbola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang beberapa waktu lalu telah menjatuhkan martabat sepakbola nasional. Terkait persoalan itu, Khusen meyakini adanya indikasi kuat permainan mafia.

"Mafia bola telah membuat malu sepakbola nasional karena disorot media internasional," tegas Khusen.

Untuk itu, Khusen menuturkan, sanksi FIFA perlu dijadikan batu loncatan  transformasi sepakbola secara komprehensif. Dimana, pembenahan yang dimaksud yaitu sistem pembangunan kompetisi yang transparan dan mengutamakan kepentingan klub serta pemain.

Menurut Khusen, upaya peningkatan kepengurusan klub dan pemain sepatutnya dilakukan karena kedua faktor tersebut merupakan entitas utama sepakbola.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi telah mengadirkan Tim Sembilan yang ditugaskan untuk memerangi mafia sepakbola. Tim Sembilan yang dibentuk sejak awal Desember 2014 lalu tidak hanya memerangi indikasi pelanggaran mafia namun juga mengawasi kinerja PSSI.

Walaupun, kiprah Tim 9 telah diputuskan berakhir oleh Kemenpora, namun ada sejumlah rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti pemerintah.

Mantan Koordinator Tim Sembilan Oegroseno mengatakan, selama empat bulan melaksanakan tugasnya, Tim Sembilan telah menghasilkan rekomendasi terkait perbaikan sepakbola Indonesia.

"Ini entry point yang cukup bagus untuk tata kelola pesepakbolaan nasional," ujar Oegroseno.

Salah satu hasil rekomendasi Tim Sembilan adalah, pemerintah harus sudah mendorong PSSI untuk membuka peluang secara objektif melalui fit and proper test kepada berbagai pihak tertentu yang berpeluang untuk memimpin PSSI sebelum proses pemilihan yang terbuka sejauh itu sesuai dengan statuta FIFA.

Hal itu dianggap efektif untuk mencegah masuknya mafia ke dalam kepengurusan Sepakbola Indonesia.

Menanggapi hal itu, Sesmenpora Alfitra mengatakan hasil rekomendasi Tim Sembilan tersebut akan dilaporkan ke Dewan Perwakilan Rakyat, Pak Presiden, Wakil Presiden, menteri-menteri terkait, dan juga akan melaporkannya ke FIFA.

"Hasilnya akan dilaporkan kepada pemerintah terkait untuk ditindaklanjuti," kata Alfitra.

BACA JUGA: