Jakarta - Tim kuasa hukum menyatakan intimidasi terhadap Muhammad Nazaruddin karena terkait profesi kliennya sebagai mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat.

“Posisi dia itu sangat strategis, banyak orang yang memiliki kepentingan terhadap kehadiran Nazaruddin,” kata Dea Tungga Esti, salah satu anggota tim kuasa hukum Nazaruddin, ketika dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (19/8).

Dea menuturkan, sebagai seorang bendum, Nazar tentu hafal betul keluar masuknya uang di Partai Demokrat. Meski demikian, Dea enggan menyebut dari siapa saja intimidasi yang berasal dari sesama kader partai Demokrat itu.

Usai menjalani pemeriksaan di KPK, Kamis (18/8), Nazaruddin mengaku lupa tentang semua hal yang terkait dengan kasusnya. Diduga kuat Nazaruddin bersikap seperti itu karena khawatir dengan keselamatan istri dan anak-anaknya. Dia bahkan mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meminta agar keluarganya tidak diusik.

BACA JUGA: