Sembilan ibu-ibu dari Rembang melakukan aksi di depan Istana Negara, Kamis (9/4), dengan harapan bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membatalkan pembangunan pabrik semen di Rembang dan di Kendeng, Jawa Tengah. Dalam aksi  yang dibarengi dengan aksi Kamisan ini, Ibu-ibu yang menyebut diri Sembilan Kartini dari Rembang itu mengenakan kebaya yang dipadukan jarik serta memakai caping, mereka juga kompak memukul alu ke arah lesung yang biasa digunakan untuk menumbuk padi. Bunyi lesungan itu beradu dengan suara deru motor yang lalu lalang.

"Semoga saja kedatangan kami dari Rembang bisa diterima Pak Jokowi, supaya Pak Jokowi tahu ada konflik di Rembang dan ada pembangunan pabrik semen. Kami berharap petani dinomorsatukan, kedaulatan pangan harus dipertahankan sebagaimana visi misi Pak Jokowi," kata Sukinah salah satu peserta aksi. Perempuan Rembang lainnya telah bertahan hampir 300 hari di tenda perjuangan yang mereka dirikan di lokasi pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di pegunungan karst, Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Namun, upaya mereka menyuarakan perjuangan atas sumber-sumber kehidupan yang terancam dengan industri semen belum membuahkan hasil karena sampai saat ini alat-alat berat masih lalu lalang di lokasi pembangunan pabrik. (Edy Susanto/Gresnews.com)

BACA JUGA: