Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (26/3). Dengan membawa 3 kardus berisi dokumen, ICW melaporkan dugaan korupsi terkait realisasi Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta 2012-2013. "(Ada) dugaan dana siluman di APBD Jakarta dan dugaan korupsi terkait realisasi APBD Jakarta 2012-2013 dan seterusnya, diawali dengan laporan Ahok ke KPK maka ICW sebagai bagian dari masyarakat yang peduli dengan transparansi gerakan pemberantasan korupsi juga melaporkan beberapa dugaan korupsi dan dugaan kerugian negara," kata Koordinator Divisi Monitoring dan Analisa Anggaran ICW Firdaus Ilyas.

Sebelumnya pada 27 Februari 2015, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melaporkan kejanggalan APBD ibukota periode 2012-2015 ke KPK. Salah satunya, adanya selisih e-budgeting antara kesepakatan di paripurna dan yang diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri yang mencapai Rp12,1 triliun untuk tahun anggaran 2015-2016. Firdaus menambahkan, dokumen-dokumen yang dibawa untuk mendukung pelaporan tersebut berasal dari sektor layanan pendidikan di DKI Jakarta. "Data yang kami punya berasal dari dokumen kontrak, proses lelang, penunjukan, pembentukan harga dan pemilihan pemenang lelang."

"Ini baru laporan awal kami terkait dugaan penyimpangan pengelolaan APBD DKI Jakarta dan tentu kami akan terus up date. Paling tidak ini bisa jadi momentum dalam perbaikan pengelolaan APBD," ungkap Firdaus. (Edy Susanto/Gresnews.com)

BACA JUGA: