Puluhan perempuan yang tergabung dalam Komite Perjuangan Perempuan dan Rakyat melakukan demontrasi memperingati hari perempuan sedunia atau International Womens Day (IWD) di depan Istana Negara Jakarta, Sabtu (8/3). Dalam demontrasi ini, kaum perempuan bersama elemen masyarakat lainnya menyerukan berbagai tuntutan diantaranya menuntut pemerintah untuk membangun industri nasional yang berpihak kepada rakyat, menghapus diskriminasi terhadap perempuan di segala bidang, menaikan upah dan turunkan harga kebutuhan pokok.

Mereka juga menuntut agar pemerintah memperhatikan jaminan sosial dari negara untuk perempuan seperti teknologi murah dan massal untuk kebutuhan rumah tangga dan ruang publik, tempat penitipan anak, serta membangun pojok ruang untuk menyusui dan penghentian kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan khususnya kekerasan seksual memang masih menjadi tema dominan peringan hari perempuan sedunia tahun ini. Dalam catatan Komnas Perempuan, angka kekerasan perempuan masih sangat tinggi. Sedikitnya 35 perempuan menjadi korban kekerasan seksual setiap harinya sepanjang tahun lalu.

Di sisi lain upaya untuk menangani kekerasan seksual secara komprehensif masih tertatih. Salah satu masalahnya adalah belum adanya payung hukum yang memadai. Penanganan kasus semakin rumit ketika kebijakan daerah justru menempatkan persoalan kekerasan seksual sebagai isu moralitas. Belum lagi sikap pejabat publik yang cenderung turut melecehkan dan menghakimi korban. (Edy Susanto/Gresnews.com)





BACA JUGA: