Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Kampung Bobojong, Sukabumi, Jawa Barat. Terduga teroris yang ditangkap itu berinisial AHB alias Abu Umar. Ia diduga terlibat dalam perencanaan penyerangan polsek. Tim Densus 88 Antiteror sebelumnya lebih dulu menangkap satu orang terduga teroris di wilayah Cianjur.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus mengatakan penyergapan dilakukan 15 anggota Densus 88, dibantu empat personel Polsek Caringin, Sukabumi. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB.

"Terduga pelaku diamankan saat berada di wilayah Caringin. Dia mengaku sedang menengok mertuanya yang sedang sakit," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Selasa (11/7/2017).

Sebelumnya polisi menyebutkan telah dilakukan penangkapan pendahuluan. "Penangkapan pertama sebelum Lebaran terhadap tersangka berinisial Rz dan Az di Cianjur kemudian dikembangkan dan ditangkap HSS pada Senin (10/7) menyusul AAB alias Abu Umar di Sukabumi pada Selasa (11/7), AAB ini warga Cianjur," ujar Yusri.

Menurut Yusri HSS ditangkap di Kampung Pajaya, Desa Sindangjaya, Cipanas, Kabupaten Cianjur. Seluruh pelaku yang ditangkap berencana melakukan penyerangan Polsek Cisaat dan Polsek Cianjur Kota.

"HSS berperan sebagai penyuplai peluru kepada Rz dan Az. Mereka ada yang mengatur strategi, yang menyediakan perlatan seperti peluru dan lainnya. Rencana melakukan penyerangan menggunakan senjata api," imbuh Yusri.

Seluruh terduga teroris yang ditangkap di Cianjur merupakan sel-sel baru Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ada namanya itu kelompok Garis Cianjur, mereka adalah sel-sel baru JAD, sasarannya etnis dan dua polsek tadi," imbuh Yusri.

Sementara itu Abu Umar kemudian dibawa ke Polsek Caringin untuk menjalani pemeriksaan. Setelah itu, Abu Umar dibawa ke Mabes Polri.

"Pelaku diketahui sehari-harinya tinggal di rumahnya, Jalan Puncak Suji, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Dia datang ke rumah mertuanya sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (10/7)," lanjutnya.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya dompet berwarna hitam, kartu ATM BCA, kartu Alfamidi, dan SIM A atas nama Asep Ahmad.

Ditemukan juga SIM C atas nama Asep Ahmad, fotokopi STNK, struk token, 1 pisau kerambi, 1 besi tangan pemukul berwarna hitam, dan 7 unit handphone.  (dtc/mfb)

BACA JUGA: