JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan ada oknum di luar partai yang berupaya pecah belah Partai Demokrat dinilai mengarah kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam pidatonya, SBY sempat menyinggung pihak-pihak yang ingin memecah belah Partai Demokrat agar tidak melakukan perbuatan seperti itu. SBY juga mengingatkan kader Partai Demokrat untuk tetap menjunjung persatuan partai dan tak terkecoh oknum asing yang ingin memecah belah.

Arah tudingan kepada PDIP muncul terkait adanya konflik serupa di Golkar dan PPP yang berujung pada dualisme kepemimpinan. Dalam konflik di dua partai ini, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang merupakan kader PDIP dituding berperan besar dengan sikapnya yang cenderung berpihak pada salah satu kubu yang dekat dengan pemerintah.

Terkait masalah ini, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul membantah, arah pidato SBY soal oknum yang ingin pecah belah Partai Demokrat adalah oknum dari PDIP. Dia mengatakan, saat ini hubungan antara PDIP dan Demokrat amat baik.

Pada Kongres Demokrat lalu, bahkan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri berencana hadir namun terhalang acara. "Jadi partai yang dimaksud pak SBY bukanlah PDIP, kami ini baik," katanya kepada Gresnews.com, Minggu (17/5).

Walaupun ia membantah PDIP sebagai partai yang disindir SBY ingin memecah belah Demokrat, namun ia membenarkan memang ada oknum partai lain yang ingin mengobok-obok Demokrat. Oknum tersebut lah yang tak ingin melihat partai berlambang bintang mercy ini harmonis dengan partai berlambang banteng. "Makanya mereka ini yang coba mengganjal Pak Jokowi sana-sini untuk tidak datang ke acara-acara Demokrat atau lainnya," katanya.

Saat ditanya oknum partai mana yang berusaha mengadu domba Demokrat dan PDIP ia tak mau mengungkapkan. Namun hingga saat ini, ia mengaku Demokrat masih solid hingga saat kongres dapat tercapai aklamasi 100 persen. "Kau tanya saja siapa oknumnya pada partai Golkar dan PPP, biasanya mereka lebih blak-blakan, kita mau bocorkan tidak enak," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Wakil Ketua DPR RI yang juga sekaligus politisi Partai Demokrat Agus Hermanto menegaskan, pernyataan SBY tersebut merupakan lebih merupakan arahan pada kader partai. "Agar lebih banyak kader mengerti ada sesuatu yang tidak pada jalannya," katanya beberapa waktu lalu di Gedung DPR RI, Senayan.

Ia mengimbau agar partai politik tertentu tidak mudah tersinggung atas pernyataan tersebut. Sebab, pidato SBY sendiri tak menyebut partai tertentu secara khusus. Namun, seperti pula Ruhut, Agus membenarkan adanya pihak yang ingin mengobok-obok partainya. "Pimpinan sudah tahu, maka kader tak boleh dukung interaksi mereka," katanya.

Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Komunikasi, Emrush Sihombing menyatakan pernyataan SBY tersebut sebagai hipotesa untuk mengingatkan kader akan kemungkinan gangguan partai lain. "Hal ini sangat wajar karena secara politik antar partai pasti bersaing baik langsung maupun tak langsung," katanya kepada Gresnews.com, Minggu (17/5).

SBY justru menekankan kewaspadaan pada kader agar tak dipecah belah partai tertentu di luar Demokrat. Sebab, jika Demokrat berhasil diguncang pihak lain, maka partai berlambang bintang mercy ini tak akan fokus pada pilkada serentak maupun recovery partai dari kasus korupsi.

Walaupun begitu, ia yakin selama Demokrat dipimpin SBY, maka partai apapun akan sulit untuk memecah belah, SBY merupakan tokoh pemersatu partai. "Namun amat sulit menyimpulkan partai mana yang intervensi, apa yang dikatakan itu merupakan bentuk kewaspadaan internal," katanya.

BACA JUGA: