JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kongres Partai Demokrat yang diselenggarakan hari ini agaknya akan berlangsung menegangkan. Pasca Komite Penyelamat Partai Demokrat (KPPD) menyatakan akan membuat kongres tandingan, kini Jaringan Nusantara (JN) selaku relawan inti SBY balik menyerang.

JN yang diketuai oleh Farhan Effendy ini mengaku akan menghadapi para pengacau dalam kongres Partai Demokrat. "Jika mereka tetap memaksakan skenario-skenario perecokan terhadap jalannya Kongres IV Partai Demokrat, kami akan dihadapi dengan demonstrasi pula," ujarnya, di Jakarta, Senin (11/5).

Pria yang juga merupakan Sekretaris DPP Partai Demokrat ini mengecam upaya-upaya yang akan merusak momentum kongres Partai Demokrat. "Apalagi dengan memanfaatkan segelintir orang yang disinyalir menyembunyikan masalah pribadinya masing-masing dengan berlindung dibalik nama demokrasi," tegas Farhan.

Jika pun KPPD mengatasnamakan sekelompok massa guna melancarkan kepentingan tertentu, maka JN lebih mempercayai kader inti Partai Demokrat yang akan menjadi benteng perlindungan partai berlambang bintang mercy itu. "Kami waras dan siap-siaga memimpin derap ribuan massa menghadapi para perongrong Partai Demokrat," katanya.

Farhan menuding, perjuangan-perjuangan demokratik yang selama ini diemban sejak dari jalanan telah dicoreng oleh aksi KPPD. Mencapai kekuasaan baginya harus tetap berada di koridor yang beretika dan tidak menghancurkan organisasi politik rakyat seperti Partai Demokrat.

Ia mengimbau kepada KPPD untuk menghentikan segala kegiatan yang hanya menjadi alat untuk pembodohan masyarakat. "Perusakan institusi demokrasi ini harus segera dihentikan, mereka mempertontonkan liberalisme yang telanjang tanpa etika dan aturan main yang jelas serta menumpang pada kehancuran kepentingan bersama demi ambisi pribadi," katanya.

Jika KPPD yang dianggap selalu berkoar-koar atas nama rakyat menjalankan pengerahan massa bayaran, maka JN berjanji akan membalas dengan massa yang lebih besar, lebih solid, lebih terdidik dan lebih mempercayai demokrasi sebagai alat yang beradab dalam mencapai kekuasaan. "Mari kita buktikan saja siapa yang berada pada sisi rakyat yang sesungguhnya!" kata Farhan.

Sebelumnya KPPD mengancam akan menggelar kongres Partai Demokrat tandingan sebagai reaksi atas pengabaian protes dari sejumlah dewan pimpinan cabang yang pimpinannya diberhentikan oleh pusat. "Kalau sampai pelaksanaan kongres tidak ada tanggapan terhadap protes kami, maka tidak menutup kemungkinan digelar kongres tandingan," ujar Sekretaris KPPD M Eksan, di Surabaya, Minggu malam (10/5).

KPPD memprotes kebijakan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan yang memberhentikan pengurus DPC menjelang kongres. Keputusan ini dinilai sewenang-wenang dan tidak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.

"Kami telah menyampaikan protes ke DPP, akan tetapi suara kami tidak didengarkan dan digubris," kata Eksan, yang merupakan mantan Ketua DPC Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Menurut dia, seluruh surat pemberhentian 161 DPC dan pengangkatan pelaksana tugas (Plt) tidak sah dan batal demi hukum. Ia berharap kongres Partai Demokrat ini bisa mengoreksi keputusan Syarief Hasan agar dipulihkan sebelum dimulai. "Kongres terancam ilegal kalau tidak mengikutsertakan kami sebagai peserta karena memiliki hak suara," kata dia.

KPPD juga mengaku kecewa karena tidak diperkenankan menggelar temu kangen dan silaturahim di salah satu hotel yang menjadi lokasi penginapan peserta kongres Partai Demokrat di kawasan Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Minggu malam. "Kami mampu menyikapi kongres, tapi saat sore datang di hotel, ruangan sudah ditutup dan diberi garis larangan masuk," kata Juru Bicara KPPD, Basuki.

Secara organisasi, lanjut dia, pihaknya mengaku cinta Demokrat dan merasa memiliki partai karena sudah menjadi kader sejak lama. Mereka juga ikut mendeklarasikan berdirinya Partai Demokrat di wilayahnya masing-masing. KPPD mengancam tetap mendatangi arena kongres Partai Demokrat di Hotel Shangri-la Surabaya untuk proses registrasi pada hari ini.

BACA JUGA: