JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kaukus Penyelamat Partai Demokrat Kamis (30/4) ini dideklarasikan. Kelompok ini mengklaim pembentukannya untuk menyelamatkan Partai Demokrat dari penguasaan kelompok tertentu yang mengatasnamakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Kongres Demokrat dua pekan ke depan. Deklarasi ini merupakan reaksi dari pemecatan 161 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) tanpa adanya alasan yang jelas beberapa waktu lalu. Bahkan, panitia deklarasi tak memperbolehkan beberapa media yang tergabung dalam Transcop untuk masuk.

Kaukus ini dapat dikatakan sebagai lanjutan somasi tiga orang Ketua DPC Partai Demokrat di Jawa Timur dan empat orang ketua DPC di Jawa Tengah lantaran diberhentikan tanpa alasan yang jelas. "Demokrat sedang menuju kultus individu figur utama, sekumpulan elite partai yang mengatasnamakan SBY ingin menguasai partai untuk dirinya sendiri," kata Mantan Ketua DPC Salatiga Iwan Setyo seusai acara deklarasi di Hotel Atlet Century, Senayan, Kamis (30/4).

Walaupun deklarasi ini hanya dihadiri sekitar 20 kader, namun mereka mengklaim telah didukung oleh 161 Ketua DPC yang telah dipecat semena-mena. Ia merasa harus menagih pernyataan SBY pada Kongres Luar Biasa di Bali, agar partai Demokrat tak hanya bergantung pada satu figur.

Sebab, partai modern merupakan partai yang mampu mengembangkan sistem, bukan bergantung pada satu figur. Namun sayangnya saat ini di dalam tubuh Demokrat disinyalir ada upaya sistematis menggalang dukungan bermaterai dari ketua-ketua DPC untuk memilih kembali SBY sebagai ketua umum di Kongres Surabaya mendatang.

Tak hanya itu, penggalangan suara diwarnai dengan tekanan dan intimidasi penghilangan hak suara. "Sebagian kawan-kawan kami, para ketua DPC di berbagai daerah telah dipecat tanpa alasan dan dasar yang kuat sesuai AD/ART, tanpa ada verifikasi, dan tanpa diberi kesempatan untuk klarifikasi," ujarnya.

Ia curiga langkah-langkah tersebut hanya dilakukan dengan mengambinghitamkan SBY. Sebab sebagai kader yang telah 13 tahun dididik SBY untuk menghargai proses demokrasi, hal ini amat tidak sinkron pelaksanaannya.

Para mantan etua DPC ini kemudian mengajak seluruh patriot demokrasi di Partai Demokrat untuk bersama-sama menjaga dan merawat tumbuh kembangnya demokrasi internal dan sistem kelembagaan partai. Bagi seluruh ketua DPC se-Indonesia yang telah di Plt secara sewenang-wenang diminta datang memperjuangkan kebenaran dan keadilan atas dasar konstitusi partai. Serta bertekad memperjuangkan pemberlakuan demokrasi sepenuh-penuhnya di arena kongres.

Partai Demokrat harus diawasi dari pembajakan sekelompok elite demi keuntungan mereka sendiri. "Kami juga akan memperjuangkan ini hingga ke Kongres Surabaya. Kita akan bergerak ke sana," kata Mantan Ketua DPC Kepulauan Talaut, Alex Riung dalam kesempatan yang  sama.

Para mantan Ketua DPC ini tak akan membiarkan kongres menjadi produk ilegal lantaran terdapat puluhan, bahkan ratusan, suara Plt yang ilegal. Untuk diketahui selama berjalannya deklarasi, pada pintu masuk terpampang  tulisan bagi media tertentu untuk tak meliput lantaran dikhawatirkan menuliskan berita yang tak berimbang.

Tulisan tersebut menyatakan "Wartawan/reporter/fotografer dari Trans TV, Trans 7, Detik.com, Majalah Detik.com, CNN Indonesia, maupun Net TV. Mohon maaf kami tidak mengundang anda serta mempersilahkan anda masuk, karena media anda terkait dengan SBY dan kroninya,"

BACA JUGA: