JAKARTA, GRESNEWS.COM - Musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar, akan menentukan arah koalisi partai berlambang beringin ini. Apakah akan tetap bersama Koalisi Merah Putih atau akan berubah haluan ke Koalisi Indonesia Hebat. Oleh karena itu Munas Golkar kali banyak kepentingan saling tarik menarik baik dari internal maupun eksternal Golkar.

Politisi Partai Golkar yang juga mencalonkan diri sebagai bakal calon ketua umum Hajriyanto Thohari membenarkan Munas Golkar ini akan berpengaruh terhadap arah koalisi partai. Namun  ia menuturkan arah koalisi belum final tapi peta tersebut sudah terlihat. Kubu Ketua Umum Incumbent Golkar Aburizal Bakrie (Ical), menurutya cenderung ingin bertahan di KMP. Sementara kubu lainnya ke KIH.

Ia pribadi menyebutkan,  akan mengambil jalan ketiga. Jalan ketiga ini,  menurut dia, maksudnya Golkar bisa berperan dengan maksimal dengan melakukan fungsi legislasi, kontrol dan anggaran tanpa harus ke KIH atau KMP. "Kalau mau masuk pemerintah, kabinet sudah terbentuk. Maka jalan ketiga itu yang baik," ujar Hajrianto di DPR, Jakarta, Kamis (27/11).

Ia menilai Golkar harus menjaga kemandiriannya karena di dunia politik tidak ada independensi mutlak. Walaupun begitu ia tidak berharap ada kepentingan eksternal yang mengintervensi Golkar. Kepentingan memang selalu akan ada tapi jangan sampai dijadikan panglima.

Menurutnya kepentingan harus diletakkan dalam kepatutan dan etika politik. Ia mengakui bahwa  Golkar memang sedang diambang keterbelahan ia pun berharap agar terjadi kompromi politik dan tidak terjadi perpecahan.

Politisi Golkar lain yang juga mencalonkan diri sebagai bakal calon ketua umum Golkar Zainuddin Amali mengatakan arah koalisi Golkar ke depan ditentukan kesepakatan Munas dan bukan diarahkan berdasarkan keinginan ketua umum terpilih. Saat ditanya soal adanya intervensi eksternal terkait arah koalisi, ia berpendapat tarik menarik kepentingan tersebut belum dirasakan.

Kalau ada tarik menarik kepentingan secara eksternal, maka hal itu akan ditunjukkan melalui pandangan dan sikap dewan pimpinan daerah di kabupaten kota atau provinsi. Sehingga belum bisa terbaca jelas soal arah koalisi ke depan. Adapun tarik menarik kepentingan dari eksternal yang signifikan juga belum ia rasakan. "Semua partai lain pasti kita undang," ujar Zainudin di DPR, Jakarta, Kamis (27/11).

Terkait hal ini, Ketua Umum Incumbent Golkar Aburizal Bakrie mengklaim siapapun ketua umum Golkar yang terpilih dalam Munas, partai ini akan tetap berada di KMP. Posisi Golkar di KMP menurut Ical penggilan Aburizal sudah menjadi rekomendasi Rapat Pimpinan Nasional dan Dewan Pertimbangan Partai Golkar. "Ini memperkuat Golkar di KMP," ujar Ical di Bakrie Tower, Jakarta (25/11).

BACA JUGA: