Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan, sistem proporsional tertutup (penentuan calon legislatif berdasarkan nomor urut) tidak menjamin biaya Pemilu lebih murah.

"Rebutan nomor urut yang sakti bisa berbiaya tinggi. Rebutan nomor urut bukan hanya berbiaya tinggi. Malah bisa melestarikan oligarkhi. Juga bisa bikin konflik panas," kata Anas kepada gresnews.com, Jakarta, Jumat (20/4).

Meski demikian, Anas mengakui sistem proporsional terbuka (penentuan calon legislatif berdasarkan suara terbanyak) dikritik sebagai penyebab biaya politik menjadi lebih mahal. Pasalnya, yang dikampanyekan bukan hanya partai politik, tetapi juga caleg di setiap daerah pemilihan (dapil)

"Perlombaan antarcaleg (antarpartai) dituding menjadi penyebab melonjaknya biaya kampanye. Kritikan seperti itu ada benarnya. Tetapi terlalu didramatisasi. Hiperbola argumentasi biar lebih kuat," ungkap Anas.

Menurut mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), biaya finansial politik dalam sistem proporsional terbuka bisa ditekan pada angka yang wajar dan pantas.

BACA JUGA: