JAKARTA, GRESNEWS.COM - Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) akan segera memanggil Adian Napitupulu terkait kasus tertidur saat DPR versi KIH melaksanakan rapat "paripurna" beberapa waktu lalu. Jika dalam klarifikasi Adian benar tertidur maka partai banteng moncong putih ini akan segera memberi teguran.

Berita tertidurnya Adian di rapat paripurna menjadi heboh setelah foto sang aktivis 98 itu dimuat di koran Tempo beberapa waktu. Dalam foto yang dimuat Tempo, tampak Adian Napitupulu
tengah tidur ketika paripurna versi KIH masih berlangsung di Ruang Badan Musyawarah DPR saat memilih alat kelengkapan.

Beredarnya foto ini mendapat tanggapan tajam dari masyarakat terutama para pengguna media sosial. Adian, yang dikenal vokal bersuara dan mengritik para anggota dewan saat menjadi aktivis dulu kini malah melakukan hal yang ia kecam dulu. Foto Adian tidur di paripurna mendadak heboh karena banyak diunggah ke media sosial.

Karena itulah, kasus ini menjadi perhatian serius dari DPP PDIP. Wasekjen PDIP Ahmad Basarah mengatakan, pihaknya ingin tahu tidurnya Adian di paripurna karena sekadar mengantuk atau lantaran sakit.

Soal sakitnya Adian ini ingin diketahui PDIP karena selama ini Adian diketahui memiliki gangguan pada jantung akibat pola hidup yang tidak teratur selama menjadi aktivis. "Belum diketahui pasti apakah ia benar tidur, apa sakitnya kambuh dalam ruang sidang. Ini yang perlu dipastikan dulu. Jika sakit ya mau bagaimana harus berobat," ujar Basarah, di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11).

Menanggapi ramainya pembicaraan mengenai dirinya, Adian telah menglarifikasi langsung pagi tadi. Menurutnya, saat kejadian berlangsung dirinya sedang tidak tertidur, bahkan sedang dalam kondisi segar-segarnya. "Kalau orang Jawa bilang leyeh-leyeh. Mata saya memang begitu, merem tapi tidak tidur. Itu sedang berubah posisi, saya tahu kok siapa saja yang datang. Kan saya duduk di depan cuma 15 menit" ujar Adian, Kamis (6/11).

Ia pun menjelaskan beberapa hal, pertama, masalah waktu peristiwa yang diambil pada saat pagi hari sekitar pukul 10, bukan siang seperti yang diberitakan. Pada jam tersebut, kata dia, umumnya tubuh manusia sedang dalam keadaan bugar.

Kedua, foto tersebut diperkirakan diambil saat Rapat Paripurna baru berlangsung sekitar 15 sampai 30 menit. Artinya masih di awal Rapat Paripurna, bukan di tengah atau akhir rapat. Jadi, tidur di saat rapat baru dimulai, terlebih lagi saat hari masih dikategorikan pagi, tentu sesuatu yang sulit diterima logika.

Ketiga, menit pertama rapat dimulai, ia mengaku duduk di belakang. Tetapi ketika absensi fisik kehadiran dilakukan, ia pindah ke kursi lebih depan. "Saya duduk di kursi sebagaimana yang ada dalam foto tidaklah lama yaitu sekitar 15 menit. Menit berikutnya saya kembali pindah ke kursi semula," ucapnya.

Keempat, ia menyesalkan kesimpulan sepihak dari media yang mengcapture fotonya tanpa adanya klarifikasi lanjutan. ´´Tidak cover both side, ia mengeneralisir tutup mata sudah pasti tidur. Bila cara mengambil kesimpulan seperti itu dipertahankan, media tersebut sedang mempertaruhkan profesionalisme dan kredibilitasnya jurnalismenya," tandasnya.

BACA JUGA: