JAKARTA, GRESNEWS.COM - Mundurnya Gita Wirjawan dari jabatan sebagai Menteri Perdagangan dianggap akan berpengaruh pada elektabilitasnya dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat. Mundurnya Gita disambut komentar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden menilai langkah pengunduran diri Gita dan apa yang dilakukannya adalah contoh pejabat yang beretika politik.

Menurut Direktur Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S. Bakry, tanggapan yang dikeluarkan oleh Presiden SBY tersebut merupakan sindiran kepada salah satu menteri yang juga ikut sebagai peserta konvensi capres Demokrat, namun tidak mau mengundurkan diri dari jabatannya. Dia adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Umar menilai pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden SBY tersebut merupakan sindiran kepada Dahlan.

Presiden, kata Umar, berharap jika Dahlan beretika seharusnya ia mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN. Menurutnya, Dahlan merupakan peserta capres yang tidak disukai oleh SBY. Namun SBY tidak mungkin memecat Dahlan Iskan sebagai Menteri, pasalnya jika SBY memecat, secara otomatis nama Dahlan akan meroket tinggi. "Dahlan bukanlah sosok yang diinginkan oleh SBY," kata Umar kepada Gresnews.com, Minggu (2/2).

Menurut Umar, SBY saat ini serba salah. Pasalnya diantara 11 orang calon presiden konvensi Partai Demokrat, yang memiliki elektabilitas tertinggi adalah Dahlan. Jika konvensi tetap dilangsungkan, Dahlan akan memenangkan konvensi capres Demokrat. Jika tidak dilanjutkan SBY akan menelan ludahnya sendiri.

Ini dilema bagi SBY. Makanya melalui anak buahnya itu (Mensesneg Sudi Silalahi dan Julian Aldrin Pasha-red) SBY mengeluarkan pernyataan yang sebenarnya menyudutkan Dahlan. "Secara tidak langsung menyindir Dahlan," kata Umar.

Umar mengatakan mundurnya Gita sebagai Menteri Perdagangan tentunya akan berdampak positif bagi elektabilitas politiknya sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat. Dia menilai dengan mundurnya Gita, dia akan fokus untuk memenangkan konvensi tanpa harus terganggu tugas kenegaraan.

Meskipun banyak pengamat menilai kinerja Gita sebagai Menteri Perdagangan tidak berprestasi. Menurut Umar hal tersebut tidak berpengaruh kepada elektabilitas Gita sebagai peserta konvensi karena persoalan kinerja menteri yang mengetahui ukurannya berprestasi atau tidak itu adalah Presiden SBY sendiri.

Di satu sisi, penilaian masyarakat mengenai kinerja menteri juga terpengaruh dan dibentuk oleh opini. Jadi, menurutnya, harus ada indikator atau parameter yang jelas antara suka atau tidak suka.

Selain itu masyarakat juga banyak tidak mengikuti perkembangan Kementerian Perdagangan, yang selalu tiap hari memonitor kinerja Menteri Perdagangan. "Saya kira tidak ada yang memonitor kinerja Gita. Kecuali, jika Gita dipecat oleh SBY baru dampak elektabilitasnya Gita turun. Mengundurkan diri justru positif," kata Umar.

Sementara itu, Dahlan mengatakan dirinya tidak akan mundur sebagai Menteri BUMN. Dia menjelaskan alasan untuk tidak mundur sebagai Menteri BUMN karena dirinya belum tentu menjadi capres. Meski begitu, Dahlan memuji sikap Gita yang berani mundur dari jabatan Menteri Perdagangan.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh Gita merupakan keberanian yang luar biasa. Sehingga Gita harus lebih memilih siap 100 persen menjadi politisi. "Saya belum mundur karena saya belum capres. Saya belum jadi capres dan belum tentu jadi capres. Saya salut dengan sikap Pak Gita, sudah siap 100 persen menjadi politisi," kata Dahlan.

BACA JUGA: