JAKARTA, GRESNEWS.COM - Tahun ini, Presiden Keempat, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, tak mendapatkan gelar pahlawan. Ternyata bukannya Gus Dur tak layak mendapatkan gelar tersebut namun keluarga Gus Dur justru menolak pemberian gelar pahlawan jika diberikan oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi, mengaku keluarga tidak mengharapkan gelar pahlawan dari pemerintahan saat ini. "Saya sebagai seseorang yang pernah sangat dekat dengan Gus Dur, memang tidak mengharapkan gelar pahlawan untuk Gus Dur dari pemerintahan yang sekarang ini," katanya kepada Gresnews.com, Minggu (10/11).

Sebab, sambungnya, pemerintahan yang sekarang ini tidak memiliki integritas, korup dan tak memiliki visi kerakyatan seperti yang dimiliki Gus Dur. Sehingga, bila memberikan penghargaan atau gelar pahlawan menjadi penghargaan yang kontraproduktif.

"Jadi nantilah, setelah dalam pemerintahan yang terpilih nanti setelah pemilu yang akan datang," tegasnya.

Sebaliknya, pengamat politik Bonie Hargens justru mendorong agar Gus Dur segera ditetapkan atau diberikan gelar sebagai pahlawan nasional. Sebab, jasa-jasa Gus Dur bagi masyarakat banyak dalam konteks pluralisme, juga banyak. Salah satunya dalam menetapkan Imlek jadi hari libur, kebersamaan masyarakat dalam keberagaman terjaga.

"Saya pikir Gus Dur ini pahlawan bangsa dalam konteks modern. Kalau dulu musuh kita kolonialisme dan imperalisme. Maka musuh kita hari ini adalah kekuatan-kekuatan yang melawan demokrasi, dan Gus Dur melawan kekuatan-kekuatan itu," jelas Bonie pada Gresnews.com.

Karena itu, tambahnya, pemberian gelar pahlawan kepada Gus Dur harusnya dipercepat. Karena hingga saat ini, belum ada pemimpin yang benar-benar pluralis, seperti dia. "Jadi dugaan saya, kalau hingga kini Gus Dur belum juga diberikan gelar pahlawan, itu karena pertimbangan politis," tegasnya.

Kendati demikian, Bonie juga memandang penolakan kerabat atau keluarga Gus Dur, atas pemberian gelar pahlawan oleh pemerintahan sekarang ini, sebagai sesuatu yang wajar. Mungkin, lanjutnya, karena rezim saat ini sudah menghina Gus Dur habis-habisan.

"Sehingga kemudian, muncul dugaan bahwa ini hanya untuk menghibur keluarga Gus Dur. Dengan demikian, maka wajar dan masuk akal juga sih, kalau keluarga atau kerabat Gus Dur menolak gelar pahlawan itu diberikan oleh rezim sekarang ini, dan menunggu diberikan oleh rezim yang berikutnya," tandasnya.

(Herawatmo/GN-04)

BACA JUGA: