JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Dolly Kurnia, mengaku menjadi salah satu pihak yang lebih senang dengan konsep partai politik (parpol) di Indonesia tidak lebih dari 10.

Menurutnya, perampingan jumlah parpol di Indonesia menyebabkan problem tertentu seperti pembobotan perkembangan makna Demokrasi Indonesia.

"Saya kira, ini PR bukan hanya untuk partai politik peserta pemilu, tetapi juga pertanyaan untuk partai di luar peserta pemilu," katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi panel Urgensi Penguatan Demokrasi Indonesia, di Asean Room, Hotel Sultan, Minggu (27/1).

Dalam kesempatan yang sama, aktivis Reform Institute, Yudi Latief, mengatakan penyederhanaan parpol akan lebih bermakna jika parpol memandang kolektivitas identity sebagai tujuan bergeraknya.

Dia juga menyebut, UU Pemilu saat ini belum menyentuh aspek yang sangat penting, yaitu masalah uang. "Jangan sampai demokrasi ditundukkan oleh uang," ujarnya.

BACA JUGA: