Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo meluncurkan buku berjudul, "Perang-perangan melawan korupsi". Tulisan Bambang ini mengungkapkan kegelisahannya, bahwa penanganan kasus korupsi pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yduhiyono dan Wakil Presiden Boediono hanyalah main-main.

"Jadi sejak pemerintahan SBY-Boediono ini, kita melihat arah pemberantasan korupsi bukan mengarah kepada perbaikan, justru malah terkesan main-main," kata Bambang, dalam acara peluncuran bukunya, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (20/11).

Bambang mengingatkan, Presiden SBY adalah orang yang mendeklarasikan sendiri untuk menghunus langsung pedang melawan korupsi. Namun, menurut Bambang, fakta berbicara sebaliknya.

"Fakta yang terjadi kita seperti diajak perang melawan korupsi, seperti perang-perangan. Padahal korupsinya beneran," ujar Bambang.

Dalam bukunya, Bambang memberi pemaparan mengenai kasus korupsi yang tidak tuntas. Mulai dari kasus BLBI, mega skandal Bank Century, kasus Gayus Tambunan ikan teri yang rakus, hangky pangky di lantai bursa saat IPO PT Krakatau Steel dilakukan hingga kasus Muhaimin Iskandar dan Muhammad Nazaruddin.

"Banyak kasus-kasus besar yang heboh di awal, tapi kemudian lenyap di akhir, contohnya kasus Nazaruddin. Publik begitu heboh berbulan-bulan, tapi faktanya begitu tertangkap ketika ditangani sunyi karena nama-nama besar dan nama-nama penting yang disebut Nazaruddin tidak tersentuh. Yang tersentuh dan terjerat nama-nama kecil, dan kemudian ada kesan kasus ini dieliminir hanya ke Nazaruddin," papar Bambang.

BACA JUGA: