JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mensinyalir, saat ini ada banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang secara diam-diam berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan gerakam radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Cirinya, setelah pergi mereka menghilang begitu saja.

"Memang ada WNI yang keluar negeri tetapi mereka menghilang. Ini sudah kita waspadai data-data dari Polri sudah masuk, data dari BIN," kata Menko Polhukam kepada wartawan seusai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapimnas TNI-Polri, di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, Selasa (3/3), seperti dikutip setkab.go.id.

Tedjo menegaskan, pihaknya akan berupaya menangkal mereka-mereka yang berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan gerakan radikal itu.

Mengenai data yang pernah diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Aqil Siraj bahwa sudah ada 514 WNI yang menjadi anggota ISIS, Menko Polhukam mengemukakan adanya modus baru berangkat melalui perusahaan wisata (tur) ke tempat tertentu lalu menghilang.

"Ini salah satu modus, data ini ada di Kepolisian maupun BIN. Sampai kapan mereka kembali itu kan ada dari tour travel, kita cek siapa saja yang tidak kembali," terang Menko.

Ia menyebutkan, dalam upaya mewaspadai ancaman terorisme, pemerintah menempuh banyak jalur untuk melakukan pencegahan, baik melalui agama, budaya, dan pendidikan. Namun Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan pembatasan WNI terutama pelajar yang akan berangkat ke negara-negara di Timur Tengah.

"Tidak. Jelas kalau mereka di sana memang pelajar terdata dengan baik menurut kedutaan yang ada di sana," pungkasnya.

BACA JUGA: