Jaga Harmonisasi, Jenderal Moeldoko Akan Satukan Taruna TNI-Polri
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan dia dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman telah sepakat untuk menyatukan kembali Taruna TNI dan Taruna Polri di Magelang selama enam bulan masa pendidikan keprajuritan dasar. "Sehingga terbangun sebuah harmoni, terbangun sebuah pemahaman bersama sehingga pada saatnya nanti mereka menjalankan tugas di lapanga, situasi psikologis telah terbangun dari awal," kata Jenderal Moeldoko seperti dikutip situs setkab.go.id, Jumat (28/11).
Menurut Jenderal Moeldoko, sesungguhnya hubungan itu telah berjalan dengan baik. "Di setiap Kotama hubungan TNI-Polri telah berjalan dengan baik," katanya.
Menyinggung penataan organisasi, Panglima TNI mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk tiga komando wilayah pertahanan (Kogawilhan). "Mohon Bapak Presiden dalam kesempatan ini untuk bisa membuat keputusan atas terbentuknya tiga Kogawilhan tersebut," kata Moeldoko.
Sedang di jajaran TNI Angkatan Darat, katanya, pihaknya akan membentuk Kodam Manado dan Kodam papua, dan Divisi III Kostrad.
Dalam upaya memperkuat pertahanan laut, Moeldoko menambahkan TNI AL akan membentuk satu armada tambahan, yakni Armada Tengah. Sejalan dengan itu, TNI juga akan menambah Koops AU III.
Sedang utuk memenuhi memperkuat doktrin sistem pertahanan negara, kata Jenderal Moeldoko, setiap kepala staf angkatan (laut dan udara) nanti akan dibantu oleh seorang asisten teritorial. Saat ini aster baru ada di lingkungan TNI AD.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI dan Polri mengintensifkan pertemuan atau silaturahim, tidak hanya di level elite yang sering bertatap muka. "Saya sampaikan agar TNI dan Polri sering ketemu, tak hanya komandannya, tapi juga prajurit, anak buah harus saling ketemu," kata Presiden Jokowi seperti dikutip situs setkab.go.id.
- IKA UMSU: Enzo Cukup Dilakukan Pembinaan Pancasila dan NKRI
- Netralkah TNI-Polri?
- Instrumen Politik Ganti Jokowi 2019
- KPK Sebut Mantan KSAU Tolak Beri Keterangan, Alasannya Rahasia Militer
- Langkah Awal Panglima Baru Batalkan Putusan Lama
- Hari Penentuan Marsekal Hadi
- Komisi I Minta Gatot Nurmantyo tak Lakukan Mutasi Perwira Tinggi