JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden terpilih Joko Widodo mempersilakan unsur relawan masuk ke dalam Kelompok Kerja Rumah Transisi. Keberadaan relawan disebut-sebut sebagai penyeimbang mafia ekonomi yang diduga masuk ke Tim Transisi.

Juru bicara kelompok relawan Boni Hargens mengatakan, pihaknya menduga ada kekuatan ekonomi tertentu yang menyusup ke tim itu. Dia menyebutnya sebagai mafia ekonomi. Kekuatan itu, kata Boni, berasal dari non-relawan dan non-partai.

"Oleh sebab itu, relawan masuk. Pak Jokowi bilang harus masuk, kita akan bertempur di situ," ujar salah satu Ketua DPP Bara JP, Boni Hargens, dalam siaran pers yang diterima Gresnews.com, Rabu (20/8).

Boni menolak menyebutkan siapa saja yang dimaksud representasi dari mafia ekonomi tersebut. Dia mengatakan, pihaknya akan mengirim sebanyak 88 nama yang akan masuk ke dalam sejumlah Kelompok Kerja (Pokja) Tim Transisi, Rabu sore.

Dengan demikian, Boni berharap satu pokja dapat diisi oleh lima atau enam relawan. Diketahui, ada 15 pokja. "Relawan masuk sebagai penyeimbang atas mafia ekonomi di Tim Transisi," sambung Boni.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 22 orang perwakilan dari 15 organisasi relawan bertemu Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Rabu pagi. Para relawan itu menyampaikan kekhawatirannya soal komposisi Tim Transisi yang diduga disusupi mafia ekonomi.

Untungnya, Boni mengatakan bahwa Jokowi menyambut baik masukan kelompok relawan tersebut. Jokowi, kata Boni, menjamin bahwa mereka yang dekat dengan dirinya otomatis masuk ke dalam struktur pemerintahannya.

"Pak Jokowi bilang, jangan berpikir mereka yang dekat dengan saya otomatis akan dipakai di pemerintahan. Karena semuanya ini kan masih proses," lanjut Jokowi.

Pertemuan Jokowi dengan 22 orang relawan tersebut berlangsung tertutup. Pertemuan itu sendiri berlangsung 30 menit. Elemen relawan yang hadir, antara lain, Barisan Relawan Jokowi for President (Bara JP), Sekretariat Nasional (Seknas), dan Pro Jokowi (Projo). 

BACA JUGA: