JAKARTA, GRESNEWS.COM - Penelusuran dugaan rekening gendut yang disinyalir milik Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam menjadi fokus Kejaksaan Agung (Kejagung). Korps Adhyaksa ini harus melakukan penyelidikan hingga Hong Kong. Publik menanti pada awal 2015 ini apakah Kejagung akan membuat kejutan soal status Nur Alam.

Jampidsus Kejagung R Widyopramono mengaku, belum dapat memastikan kemungkinan peningkatan status penyelidikan ke penyidikan. Dia beralasan itu bagian dari rahasia negara. Namun ia memastikan, bakal memanggil Nur Alam guna dimintai keterangan.

"Semua akan ditindaklanjuti dengan baik. Tidak menutup kemungkinan akan kita tindaklanjuti kembali," kata Widyo di Jakarta, Kamis (25/12).

Terkait status Nur Alam, Widyo mengatakan pihaknya tak ingin tergesa-gesa, lantaran semua proses masih dilakukan penyidik. Meski demikian, Widyo berjanji, Kejagung bakal membuat kejutan di awal Januari 2015.

"Tunggu saja. Semua masih dalam proses penyidik. Awal Januari akan ada status baru. Nanti Jaksa Agung yang mengukuhkan adanya status baru itu," katanya.

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Suyadi mengatakan untuk mengungkap kepemilikan rekening gendut Nur Alam, penyelidik harus terbang ke Hong Kong. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Nur Alam diduga menerima sejumlah uang dari salah satu perusahaan bernama Rich Corp. Meski begitu, Kejagung belum dapat membuktikan dugaan tersebut, lantaran perusahaan asing tersebut sudah tak beroperasi.

"Di situ disebutkan bahwa ada pengiriman sejumlah dana masuk kepada NA dalam rekening. Kemudian uang tersebut masuk ke AXA Mandiri, lalu diasuransi kan," kata Suyadi di Jakarta.

Menurut dia, pihaknya terus berupaya mencari bukti kebenaran tersebut. Apabila ditemukan bukti kuat, tidak menutup kemungkinan proses penyelidikan dapat ditingkatkan ke penyidikan. Baik dugaan tindak pidana korupsi maupun tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Penyelidik masih terus menelaah fakta dan informasi yang ada. Apakah transaksi tersebut bisa menimbulkan predicate crime-nya (masalah pokok). "Sejauh ini masih kita upayakan. Tim penyelidik tidak akan menyerah. Kita akan panggil beberapa pihak yang terkait guna mendapatkan fakta yang kemungkinan bisa mengerucut," ujarnya.

Rich Corp International Limited merupakan perusahaan yang bergerak di usaha pertambangan dan berpusat di Hong Kong. Perusahaan ini diduga telah  mentransfer uang sebesar US$ 4,5 juta ke rekening Nur Alam akhir tahun 2010.‎

BACA JUGA: