JAKARTA, GRESNEWS.COM - Nama-nama menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan dipilih Jokowi untuk membantunya lima tahun masa kepemimpinan harus memperoleh pesetujuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Semua dari Bu Mega 100%, jangan mimpi jadi menteri kalau Bu Mega tidak setuju. Jika tidak, jangan harap para calon dari kader PDIP bisa menduduki kursi pemerintahan tersebut," ujar Politisi PDIP, Arya Bima, saat disinggung nama calon menteri dari PDIP, di Senayan, Senin, (20/10).

Sebelumnya beredar sejumlah nama, yang disebut-sebut calon menteri yang sempat dikirim Tim Transisi ke KPK untuk memperoleh penelusuran trak recordnya, seperti nama-nama Eva Sundari, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, Komjen Pol Budi Gunawan, Hamid Awaluddin, Irjen Pol Syafrudin, Tjahjo Kumolo, Pramono Anung, Puan Maharani, Yunus Husein, Hasto Krisyanto, Mas Achmad Santosa, Darmin Nasution, RJ Lino, Dr. Anwar‎, Ignasius Jonan, Luhut Panjaitan, Yuddy Chrisnandi, Marwan Jafar, Rusdi Kirana, Jimmly Asshiddiqie, Pratikno, Ferry Mursyidan Baldan, Jhonny Darmawan, Sudhamek Siti Nurbaya, Wiranto, dan M Yusuf.

Arya sendiri menilai kebocoran nama yang tersebut merupakan bentuk transparansi publik untuk dikoreksi karena sebelumnya juga telah diberi masukan oleh KPK dan PPATK. "Syaratnya kan‎ ideologis, kompetensi, bersih. Dan intinya Jokowi harus memberi contoh mulai dari dirinya dan keluarganya," ujarnya.

Sementara Politisi PDIP, Rieke Diah Pitaloka juga mengaku belum mengetahui bocoran nama menteri Jokowi tersebut. Namun menurut Rieke penentuan menteri terdapat beberapa syarat, pertama setia, taat pada konstitusi karena menteri mengambil keputusan politik. Bukan sekedar manajerial, mengerti bicara politik kesehatan jika itu terkait Kementerian Kesehatan. Tidak ada korupsi, bersih, tidak ada cacat masa lalu yang memperlihatkan bekerja untuk rakyat, bekerja keras. "Lebih baik mempunyai basis massa yang kuat kalau dijegal memiliki dorongan yang kuat untuk membela rakyat," katanya, di Senayan, Senin (20/10).

Hanya saja Rieke mengaku tak tahu nama-nama calon menteri dari PDIP. Menurut dia, yang terpenting memenuhi kriteria yang telah disebutkan. Sepengetahuannya, 1 sampai 2 hari ini akan disebutkan, dan langsung kebut kerja.

"Ini semua hak prerogratif presiden dan saya menghargai itu. Tapi kriteria ini menurut saya penting dalam menghadapi pasar bebas. Mau dari koalisi ataupun oposisi, yang penting memenuhi kriteria itu.
Namun ini menurutnya sudah menjadi komitmen dirinya bersama pak Jokowi saat berbincang empat mata di kantor gubernur hingga di rumah dinas. "Pokoknya jangan ada yang main untuk kepentingan kita pribadi. Deal!" katanya.

Ia mengaku sudah berbincang beberapa kali dengan Jokowi sebelum pencalonan menjadi presiden. Kalaupun ada kepentingan, itu untuk rakyat. Makanya ia berani all out.

BACA JUGA: