JAKARTA, GRESNEWS.COM - Hasil jajak pendapat terbaru dari Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyatakan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mengalami kenaikan selama dua pekan masa kampanye pemilu presiden. Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid tren kenaikan Prabowo-Hatta itu dikarenakan masyarakat menginginkan jaminan keamanan dan jaminan ekonomi dari pasangan ini.

Kenaikan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta ini menurut dia berbanding terbalik dengan elektabilitas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Puskaptis menyebut pasangan ini mengalami tren negatif, karena responden menilai tidak ada jaminan keamanan.

"Posisi elektabilitas pasangan Prabowo mengalami tren positif,  sementara pasangan Jokowi mengalami stagnan dan cenderung menurun. Untuk pasangan Prabowo-Hatta sudah mencapai angka 46,25% sedangkan Jokowi-JK di angka 43.15 %," ujar Husin dihubungi, Minggu (22/6).

Selain itu, kata dia, kenaikan elektabilitas Prabowo-Hatta juga dikarenakan bekerjanya mesin politik koalisi di daerah-daerah. Husin menyebut survei dilakukan dengan jumlah responden 2400 orang, yang dilakukan di 33 propinsi mencakup 315 kabupaten dan kota. Tingkat kesalahan survei tersebut diklaim sekitar 1-2 persen.

Menanggapi hal itu, Juru bicara tim pemenangan Prabowo - Hatta, Tantowi Yahya mengaku senang dengan progres tingkat elektabilitas jagoannya itu. Namun Politisi Partai Golkar ini tidak kaget dengan perolehan itu. Sebab, berdasarkan hasil survei independent yang telah dilakukan dalam minggu kemarin, kata Tantowi, Prabowo-Hatta telah diatas Jokowi-JK. Dia pun berharap itu bisa tetap bertahan sampai 9 Juli mendatang.

"Sangat optimis, karena dari berbagai survei independen yang melakukan survei dalam minggu kemarin sudah menempatkan Prabowo - Hatta sedikit lebih di atas Jokowi - JK, diharapkan trend positif ini akan terus tetap berlanjut sampai dengan 9 Juli nanti," kata Tantowi kepada Gresnews.com (22/6).

Saat ditanya apa nama lembaga independen itu dan berapa selisih pastinya, Tantowi enggan menjawab, "pokoknya ini hasil survei independen kita," kata politisi Golkar ini.

Sebelumnya Puskaptis melalui survei yang dilansir akhir Mei lalu, menyebut tingkat elektabilitas Jokowi-JK mencapai 43,72 %, sedangkan Prabowo-Hatta hanya 40,28 %. Sedangkan pemilih yang belum menentukan pilihan dan akan berpartisipasi di pilpres mencapai sekitar 16 %.

Selain Puskaptis survei yang memenangkan Prabowo-Hatta adalah LSN dan PDB. LSN sebelumnya menyebut elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 46,6%  atau diatas  Jokowi-JK yang hanya 38,8 %. Sementara survei PDB merilis elektabilitas Prabowo-Hatta 31,8 % dan Jokowi-JK 29,9 %.

Namun hanya tiga lembaga survei itulah yang menyatakan pasangan Prabowo-Hatta telah melampaui elektabilitas pasangan Jokowi- JK. Sejumlah lembaga justru menyatakan posisi elektabilitas pasnagan Jokowi-JK hingga saat ini belum tertandingi oleh pasangan Prabowo-Hatta. Sepeerti misalnya  hasil survei IndoBarometer  justru menyebut tingkat keterpilihan Jokowi-JK naik. IndoBarometer menyebut angka keterpilihan Prabowo-Hatta 36,5 % dan Jokowi-JK 49,9 %.

Lembaga Survei Populi juga menyebut keterpilihan Jokowi-JK masih tinggi. Populi Center, menyebut keterpilihan Prabowo-Hatta 36,9 %, Jokowi-JK 47,5 %). Demikian juga dengan survei  SSSG dimana mempublikasikan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta 28,35 %, Jokowi-JK 42,65 %. Sementara survei  ARC (Prabowo-Hatta 29 %, Jokowi-JK 38,8 %), dan Survei Cyrus Network (Prabowo-Hatta 41,1 %, Jokowi-JK 53,6 %),

Bahkan lembaga survei seperti LSI, masih menempatkan elektabilitas Jokowi-JK sebesar 45 % sementara Prabowo-Hatta hanya 38,7 % .  Adapun survei Pol Tracking, pasangan Prabowo-Hatta elektabilitasnya 41,1 % dan Jokowi-JK 48,05 %.

BACA JUGA: