JAKARTA, GRESNEWS.COM – Sejumlah Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menuntut penjelasan atas kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya kenaikan BBM ini berdampak secara langsung terhadap daerah mereka.

Anggota DPD RI asal Papua Yanes Murib mengatakan informasi kenaikan harga BBM memang sudah diketahui sebelumnya untuk daerah yang terletak di pusat ibu kota. Sementara, daerah terpencil cenderung belum mengetahui informasi tersebut. Masyarakat daerah terpencil tentu belum siap menghadapi kenaikan harga BBM,  karena sebelumnya belum ada antisipasi atas dampak yang muncul.

“BBM di Papua sangat mahal. Keluar ibukota harganya bisa mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu perliter seperti di Kabupaten Puncak Jaya. Bagaimana harganya kalau BBM naik,” ujar Yanes dalam diskusi di DPD, Jakarta, Jumat (21/11).

Ia menambahkan Komite I DPD sudah menjadwalkan meminta penjelasan pemerintah atas kenaikan harga BBM. Ia berharap pemerintah bisa mengantispasi dampak kenaikan BBM khususnya di Papua yang penduduk miskinnya sebanyak 71%. Kenaikan ini menurutnya tambah memberatkan masyarakat Papua.

Yanes mengatakan sekitar 70% masyarakat Papua memilih Presiden Joko Widodo saat pencalonan dalam pilpres. Sehingga kini mereka menunggu Jokowi bisa menepati janji-janji kampanyenya dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi akibat kenaikan harga BBM. Ia berharap Jokowi bisa menjaga kepercayaan masyarakat Papua yang telah memilihnya saat pilpres.

Senada dengan Yanes, Anggota DPD RI asal Bengkulu, Ahmad Kanedi menuturkan ia telah mengirimkan surat resmi pada Presiden Jokowi untuk meminta penjelasan sedetail-detailnya pada masyarakat di daerah terkait kebijakan kenaikan harga BBM.

Menurutnya, dampak kenaikan harga berimbas langsung pada komoditi perkebunan di Bengkulu. Ia mencontohkan harga komoditi karet harusnya naik seiring naiknya harga BBM, tapi yang terjadi harga karet malah turun. “Harusnya pemerintah membuat strategi jangka pendek untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM,” ujar Kanedi dalam kesempatan yang sama.

Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM dilakukan dengan mencabut subsidi yang akan dialihkan ke sektor produktif. Menurutnya, subsidi BBM merupakan kegiatan konsumtif yang hanya memboroskan anggaran negara. Ia yakin masyarakat akan merasakan dampak positif kenaikan BBM pada tahun mendatang. “Setelah semuanya tahu kegunaannya apa nanti juga akan memahami. Ini memang keputusan yang sulit,” ujar Jokowi di Istana Presiden, kemarin (19/11).

BACA JUGA: